SUARA CIREBON – Setiap tanggal 4 dan 5 April, warga etnis Tionghoa memperingati Ceng Beng.
Apakah artinya Ceng Beng ?
Budayawan Jeremy Huang Wijaya atau Duhu Jeremy menjelaskan, Ceng Beng dalam bahasa Hokkian artinya terang benderang.
Karena pada tanggal 4 san 5 April, kuburan leluhur warga Tionghoa sudah dibersihkan, biasanya dilabur cat putih.
Kemudian diberi pita, dan dipasang lilin di atas kuburan. Lalu anak cucu dari leluhur yang dimakamkan melakukan sembahyang mendoakan arwah leluhur.
Sejarah Ceng Beng, diawali ada seorang anak muda bernama Cu Guan Ciong (Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming) yang sibuk berperang melawan Dinasti Yuan Mongol yang berkuasa tahun 1271-1368 di Cina.
Pada tahun 1368 dikalahkan oleh Zhu Yuan Zhang. Akhirnya Zhu Yuan Zhang mendirikan dinasti Ming.
Dinasti Ming berkuasa 1368-1644 masehi. Ketika berhasil mendirikan dinasti Ming tahun 1368 Zhu Yuan Zhang bermaksud ingin bertemu kedua orang tuanya.
Tetapi sayang, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
Zhu Yuan Zhang tidak tahu dimana makam ayah ibunya. Lalu atas saran penasihatnya, Zhu Yuan Zhang memberikan perintah kepada rakyatnya supaya semua rakyatnya memberikan Kertas Lima Warna (go sek cua) di atas makam leluhur mereka.
Semua rakyatnya mengikuti Kertas Lima Warna (go sek cua) di atas makam leluhur mereka.
Akhirnya Zhu Yuan Zhang dapat menemukan makam ayah ibunya dan leluhurnya karena ada makam yang belum dipasang pita.
Sejak saat itu setiap tanggal 4 sampai 5 April wajib diperingati hari Ceng Beng dengan meletakkan pita di atas makam leluhur, dibersihkan lalu dicat ulang warna putih.
Versi sejarah lain, ujar Suhu Jreemy, menyebutkan tradisi Ceng Beng muncul pertama kali pada era Dinasti Han (202 SM hingga 220 M). Tradisi ini menjadi familiar pada zaman Dinasti Tang (618-907 M).
Ceng Beng sendiri diciptakan Kaisar Xuanzong pada tahun 732 (Dinasti Tang), sebagai pengganti upacara pemujaan nenek moyang dengan cara terlalu mahal dan rumit.
Cheng Beng (bahasa Hokkian) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur sesuai ajaran Khong Hu Cu.
dilaksanakan pada hari ke-104 setelah titik balik Matahari di musim dingin (atau hari ke-15 pada hari persamaan panjang siang dan malam di musim semi).
Ada pepatah China kuno :
不要忘记你的父母和祖先的服务。你现在的享受,是祖辈的牺牲
Bùyào wàngjì nǐ de fùmǔ hé zǔxiān de fúwù. Nǐ xiànzài de xiǎngshòu, shì zǔbèi de xīshēng
Artinya jangan lupakan jasa orang tua dan leluhurmu. yang kau nikmati saat ini berkat jasa pengorbanan leluhur.***