SUARA CIREBON – Setelah Kota Sabang, Aceh pada Minggu malam, Senin pagi, 10 April 2023, giliran Bali dan Lombok diguncang gempa.
Gempa di Bali dan Lombok terjadi beruntun pukul 08.36 dan 08.37 WITA (Waktu Indonesua Tengah). Gempa beruntun hanya berselang satu menit.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa pertama yang menggucang Bali dan Lombok berkekuatan Magnitudo atau M 5,0.
Disusul semenit kemudian gempa kedua, juga menggoyang Bali dan Lombok. Gempa kedua kekuatannya lebih besar mencapai M 5,0.
“Setelah kami up date, kekuatan gempa pertama M 4,9. Gempa kedua M 5.0,” tutur Kepala Stasion BMKG Mataram, Ardhianto Septiadhi.
Catatan BMKG, episenter gempa pertama yang mengguncang Bali dan Lombok terletak pada koordinat 9,60 Lintas Selatan (LS) dan 115,11 Bujur Timur (BT).
Episenter gempa kedua, 9,65 LS dan 115,10 BT. Lokasinya tidak jauh dengan gempa pertama. Pusat gempa terletak pada 86 kilometer Denpasar, Bali dengan kedalaman 49 dan 50 km.
“Ini masuk kategori gempa dangkal. Akibat aktifitas subduksi atau tumbukan lempeng dengan pergerakan naik atau thrust fault,” tutur Ardhianto.
Gempa pada Senin pagi yang berpusat di wilayah perairan Samudra Hindia ini dirasakan kuat di Bali dan Lombok. Untuk Bali, terasa kuat di Kuta dan Denpasar.
Sedangkan di Lombok, terasa cukup kencang di Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah. Dearah lain yang merakan gempa Kuta Selatan, Karangasem (Bali) dan Sumbawa (Nusa Tenggara Barat).
Hasil pemodelan terhadap dua gempa beruntun dalam satu menit yang membuat panik warga Bali dan Lombok, BMKG menyimpulkan tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan tidak berpotensi tsunami,” tutur Ardhianto.
Sebelumnya, pada Minggu malam, gempa berkekuatan M 5,2 mengguncang Kota Sabang, Aceh.***