SUARA CIREBON – Korban gempa Tuban, Jawa Timur yang mengguncang seluruh Pulau Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa menelan korban jiwa dan merobohkan rumah-rumah warga.
Karena guncangan dirasakan di wilayah amat luas, korban gempa Tuban ini tersebar di lokasi yang jaraknya saling berjauhan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, korban gempa Tuban tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur hingga Bali.
Di Jawa Barat, berupa dua rumah warga yang roboh. Satu rumah roboh di Desa/Kecamatan Banjar dan rumah lainnya di Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jabar.
Korban lainnya, berupa dua unit rumah roboh. Terjadi di wilayah Jatim. Yakni di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Satu lagi di lokasi yang jaraknya jauh, yakni di Desa/Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Korban lain, dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali. Anak usia 5 tahun, dikabarkan meninggal dunia kaget setelah merasakan guncangan gempa di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
Saat ini, BNPB terus berkoordinasi dengan beberapa BPBD pascagempa dengan magnitudo (M) 6,6 pada Jumat, 14 April 2023, pukul 16.55 WIB.
Pemutakhiran parameter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan magnitudo gempa M 6,9.
Gempa berpusat di 65 km barat laut Tuban, Jawa Timur, berada pada kedalaman 643 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.
Berikut ini informasi yang diterima Pusdalops BNPB dari sejumlah BPBD. Guncangan gempa dirasakan warga Kota Banjar, Jabar, selama 3 hingga 5 detik.
Di Jember, warga merasakan gempa dengan durasi 3 hingga 5 detik. Di Kota Surabaya, BPBD menginformasikan guncangan gempa pada intensitas lemah, sekitar 1 hingga 2 detik.
Berdasar analisis BMKG, fenomena ini jenis gempa dalam akibat aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
Mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki pergerakan turun atau normal fault.
Dilihat dari parameter MMI atau modified Mercalli intensity, gempa bumi berdampak dan dirasakan warga di daerah Kuta dengan skala V MMI.
Di Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram, intensitas yang dirasakan pada skala IV MMI.
Di Pelabuhan Ratu, Labuan, Tabanan, teridentifikasi intensitas pada III MMI.
Semakin tinggi tingkat skala MMI, dampak gempa dapat berpotensi tinggi. BMKG mendeskripsikan V MMI sebagai getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
BMKG melaporkan tidak ada gempa susulan atau aftershock yang terdeteksi sampai dengan Jumat sore pukul 17.30 WIB.***