SUARA CIREBON – Setiap lebaran, sejak pertama kali dirilis di tahun 1954 lewat rekaman di RRI (Radio Republik Indonesia), telinga kita selalu akrab dengan nyanyian lagi berjudul “Selamat Hari Lebaran”.
Sampai lebaran tahu 2023, dijamin lagu Selamat Hari Labaran akan banyak diperdengarkan. Baik dinyanyikan secara khusus oleh penyanyi atau grup band, atau menjadi soundtrack berbagai jenis iklan lebaran.
Tahukah Anda, ada banyak lirik lagu Selamat Hari Lebaran yang kalau diperdengarkan hari ini, berpotensi menimbulkan kontroversi.
Itu pula, kenapa saat lagu Selamat Hari Lebaran diputar, sudah dengan banyak versi. Diantaranya yang sering terdengar ialah versi yang dinyanyikan Grup band GIGI dengan vokalis Armand Maulana.
Lagu Selamat Hari Lebaran diciptakan maesti Ismail Marzuki, komponis paling produktif yang merupakan Hitman (pencipta lagu Hit sepanjang masa) di era tahun 1950an.
Ismail Marzuki menulis dan menyusun komposisi lirik dan musik lagu Selamat Hari Lebaran sendiri. Dirilis pertama tahun 1954, dinyanyikan oleh penyanyi dengan nama populer Didi, samaran dari Suyoso Karsono.
Di masanya, lagu Selamat Hari Lebaran dinyanyikan secara terbuka dengan lirik aslinya saat dikerasi oleh salah satu komponis besar Indonesia kelahiran Kwitang, Senen, Jakarta pada 11 Mei 1914, di era kolonial Belanda.
Setelah dirilis pertama tahun 1954, sampai hari ini, setiap lebaran lagu Selamat Hari Lebaran selalu diperdengarkan.
Hanya saja, seiring dengan perjalanan waktu, perubahan jaman, dan perubahan budaya serta pila pikir masyarakat, lagu Selamat Hari Lebaran tidak lagi diperdengarkan dalam versi asli saat dicipta oleh sang komponis yang melahirkan ratusan lagu abadi di Tanah Air ini.
Ismail Marzuki menciptakan lagu Selamat Hari Lebaran, disesuaikan dengan situasi jamannya di era tahun 1950an.
Era post kolonial atau era setelah berakhirnya kolopnialisme Belanda, saat bangsa Indonesia masih dalam proses awal pembentukan jatidiri.
Jika dilihat dari lirik lagunya, lebih mencerminkan suasana karikatural atau komikal masyarakat Indonesia di era tahun 1950an.
Ismail Marzuki menyusun lirik yang penuh parodi, tapi juga satire. Ada kritik sosial, tidak saja kepada para elit pimpinan ketika itu, tetapi juga kepada masyarakat.
Meski satire, Ismail Marzuki tetap dalam pola berpikir konstruktif. Berucap doa kebaikan, terhadap pemimpin dan bangsanya.
Jika setiap lebaran, sampai hari ini, kita mengucapkan “Selamat Hari Lebaran, Minal Aidzin Wal Faidzin, Maaf Lahir Bathin”, tiga kalimat itu populer di setiap lebaran sejak lagu Selamat Hari Lebaran Ismail Marzuki populer di masyarakat.
Berikut lirik lagu Selamat Hari Lebaran versi asli yang diciptakan Ismail Marzuki, komponis besar yang namanya diabadikan menjadi Taman Kesenian dan Kebudayaan Ismail Marzuki di Jln Cikini, di kawasan Menteng, jakarta Pusat :
Selamat Hari Lebaran
Setelah berpuasa satu bulan lamanya
Berzakat fitrah menurut perintah agama
Kini kita beridul fitri berbahagia
Mari kita berlebaran bersuka gembira
Berjabatan tangan sambil bermaaf-maafan
Hilang dendam habis marah di hari lebaran
Minal aidin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Dari segala penjuru mengalir ke kota
Rakyat desa berpakaian baru serba indah
Setahun sekali naik terem listrik perey
Hilir mudik jalan kaki pincang sampai sore
Akibatnya tengteng selop sepatu terompe
Kakinya pada lecet babak belur berabe
Maafkan lahir dan batin,
‘lang tahun hidup prihatin
Cari wang jangan bingungin,
‘lan Syawal kita ngawinin
Cara orang kota berlebaran lain lagi
Kesempatan ini dipakai buat berjudi
Sehari semalam main ceki mabuk brandi
Pulang sempoyongan kalah main pukul istri
Akibatnya sang ketupat melayang ke mate
Si penjudi mateng biru dirangsang si istri
Maafkan lahir dan batin,
‘lang taon hidup prihatin
Kondangan boleh kurangin,
Korupsi jangan kerjain
Lagu Selamat Hari Lebaran, salah satu yang juga populer yang dinyanyikan kembali oleh Armand Maulana dengan Band GIGI.
Namun GIGI melakukan banyak perubahan pada lirik asli disesuaikand dengan situasi kekinian. Armand Maulana hanya menyanyikan bagian refrain dari lagu versi asli ciptaan Ismail Marzuki. Begini versi GIGI :
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Mari bersalam-salaman
Saling bermaaf-maafan
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Mari bersalam-salaman
Saling bermaaf-maafan
Ikhlaskanlah dirimu
Sucikanlah hatimu
Sebulan berpuasa
Jalankan perintah agama
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Mari mengucapkan syukur
Kehadirat Illahi
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Mari mengucapkan syukur
Kehadirat Illahi
Kita berkumpul semua
Bersama sanak saudara
Tak lupa kawan semua
Jumpa di hari bahagia
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin.***