SUARA CIREBON – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di sejumlah daerah khususnya wilayah timur Kabupaten Cirebon, menyebabkan Sungai Ciberes meluap dan merendam ribuan rumah di lima desa di Kecamatan Waled, sejak Senin, 1 Mei 2023 malam.
Lima desa di Kecamatan Waled yang dilanda banjir dengan ketinggian bervariatif yakni Desa Ambit, Ciuyah, Karangsari, Gunungsari dan Desa Mekarsari. Di Desa Mekarsari, ketinggian air pada Senin, 1 Mei 2023 malam, bahkan sempat mencapai 1,5 meter
Seorang warga Desa Mekarsari, Uun mengatakan, dampak hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya Sungai Ciberes dan menyebabkan banjir di beberapa desa di Kecamatan Waled, termasuk di permukiman tempat tinggalnya.
Menurut Uun, air luapan Sungai Ciberes mulai masuk ke permukiman warga pada Senin malam.
“Banjir akibat meluapnya Sungai Ciberes terjadi sejak Senin malam dan hingga Selasa pagi air belum surut,” kata Uun kepada Suara Cirebon, saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/5/2023).
Menurutnya banjir yang terjadi di desanya menjadi hal yang rutin setiap musim penghujan, terlebih saat hujan dengan intensitas tinggi.
“Pada Senin malam, ketinggian air bahkan sempat mencapai 1,5 meter,” katanya.
Ia berharap adanya penanganan serius dari pemerintah termasuk upaya pengerukan dan tanggulisasi Sungai Ciberes, agar banjir yang kerap melanda desanya dapat diminimalisasi.
“Kami jenuh dengan kondisi ini, harapan kami ada solusi terbaik dalam penanganan banjir di Kecamatan Waled,” ujarnya.
Senada, warga Desa Mekarsari lainnya, Junaedi Ismanto, mengatakan, banjir yang terjadi di Mekarsari dan beberapa desa lainnya disebabkan meluapnya Sungai Ciberes yang tidak mampu menampung debit air hujan yang turun dengan intensitas tinggi pada Senin malam.
Hal tersebut mengakibatkan banjir yang merendam ribuan rumah di lima desa di Kecamatan Waled.
“Sudah tradisi tahunan, lima desa di Kecamatan Waled terendam banjir, di antaranya Desa Ambit, Ciuyah, Karangsari, Gunungsari dan Mekarsari,” kata Junaedi.
Menurut Junaedi, meski Sungai Ciberes sempat dilakukan pengerukan, namun hal tersebut belum memberikan rasa aman bagi warga di lima desa di Kecamatan Waled.
Pasalnya, pengerukan tidak disertai pembangunan tanggul sungai. Hal itu terbukti dengan banjir yang kembali menerjang saat hujan dengan inetnsitas tinggi turun, pada Senin, 1 Mei malam.
“Warga sangat berharap pemerintah mengambil langkah serius untuk membangun tanggul di sepanjang sungai agar air tidak meluap dan merendam permukiman,” pungkasnya.***