SUARA CIREBON – Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang cukai hasil tembakau Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dilaksanakan Pemkab Cirebon menuai apresiasi dari berbagai pihak.
Pasalnya, sosialisasi yang digelar di Alun-alun Jagapura, Kecamatan Gegesik pada Senin malam 26 Juni 2023 dilakukan dengan cara berbeda, yakni melalui pagelaran seni wayang kulit.
Bupati Cirebon, H Imron, MAg yang membukan kegiatan tersebut mengapresiasi jajaran panitia penyelenggara yakni Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kabupaten Cirebon dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraannya.
Melalui kegiatan tersebut, Imron berharap ada keikutsertaan masyarakat dalam mengawasi dan mendukung tertib cukai.
Sehingga dapat membantu upaya pemerintah dalam mencegah peredaran rokok ilegal melalui pemberian pengetahuan dan wawasan tentang ciri-ciri rokok ilegal yang dikemas dalam pagelaran wayang kulit ini.
“Penyampaian informasi melalui kesenian daerah diharapkan lebih menarik dan tersampaikan, serta dapat meningkatkan rasa cinta dalam melestarikan kesenian daerah,” ujar Imron.
Menurut Imron, hasil cukai rokok yang dibeli masyarakat bakal kembali kepada masyarakat. Dengan membeli rokok legal atau rokok terdapat pita cukai, maka secara tidak langsung masyarakat turut berperan dalam berbagai pembangunan daerah.
“Jadi pembangunan daerah ini sebenarnya dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Kita juga yang akan merasakan hasil pembangunannya,” kata Imron.
Asisten Perekonomian dan SDA, Setda Kabupaten Cirebon, Hafidz Iswahyudi menyampaikan, tujuan dari sosialisasi melalui pagelaran wayang kulit adalah untuk memberikan pengetahuan yang cukup kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak negatif rokok ilegal.
Selain itu, juga memberikan pengetahun tentang ciri-ciri serta langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila menemukan peredaran barang kena cukai ilegal atau rokok ilegal.
“Kemudian, untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap peredaran barang kena cukai ilegal di Kabupaten Cirebon,” kata Hafidz Iswahyudi.
Masyarakat di Kecamatan Gegesik dan sekitarnya tampak antusias menyaksikan pagelaran wayang kulit dengan judul “Pandawa Membangun Negara” yang dibawakan dalang Ki Suyono itu.
Di tempat yang sama, Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Cirebon, Mei Hari mengapresiasi kegiatan sosialisasi melalui pagelaran wayang kulit tersebut karena dinilai efektif.
Menurut Mei Hari, sosialisasi melalui seni tersebut baru pertamakali digelar di wilayah Ciayumajakuning. Ia meyakini, sosialisasi melalui seni dan budaya bakal ditiru oleh daerah lain.
“Jadi tidak hanya sosialisasi dalam bentuk kelas dan penyuluhan tapi dalam bentuk kesenian seperti ini sangat efektif,” ujar Mei Hari.***