SUARA CIREBON – Dari 80 SMP Negeri yang ada di Kabupaten Cirebon, lebih dari 50 persen masih kekurangan murid. Hal itu terlihat dari hasil pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023-2024.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, dari 80 SMPN di Kabupaten Cirebon hanya sekitar 38 sekolah yang memenuhi kuota 100 persen. Sisanya sebanyak 42 sekolah tidak memenuhi kuota yang ada.
Salah satunya, SMPN 1 Greged yang hasil PPDB tahun ini hanya 86 siswa atau sekitar 33 persen, dari total kuota yang disediakan sebanyak 256 siswa. Selanjutnya SMPN 1 Sedong, dimana kuota yang disediakan sebanyak 64 siswa namun pada PPDB sekarang ini hanya mendapatkan 26 siswa atau sekitar 40 persen.
Sekolah yang mengalami kekurangan siswa lainnya juga terjadi di SMPN 2 Babakan dimana kuota yang disediakan sebanyak 126 siswa namun yang terjaring hanya 56 siswa atau sekitar 44 persen.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, H Ronianto pun tidak menampik adanya kekurangan siswa tersebut. Hal ini, menurut dia, dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kesadaran dari orang tua.
“Data itu belum final, masih sampai sampai akhir Agustus 2023. Karena batas akhir untuk input Data Pokok Pendidikan (Dapodik) itu sampai 31 Agustus, jadi kemungkinan masih akan ada penambahan,” kata Ronianto, Rabu, 26 Juli 2023.
Banyaknya sekolah SMPN yang masih belum memenuhi kuota, menurut Roni sapaan akrab Ronianto, salah satunya adalah jumlah sekolah swasta yang cukup banyak di Kabupaten Cirebon. Berdasarkan data jumlah SMP Swasta di Kabupaten Cirebon jumlahnya mencapai 132 sekolah.
“Selain itu yang menjadi faktor lain adalah menurunnya tren kelulusan di semua jenjang baik SD maupun SMP,” katanya.
Berdasarkan data yang dimiliki dikatakan Roni, ada sekitar 81 murid SD yang sampai saat ini belum terdaftar di sekolah lanjutan maupun baik di SMP Negeri maupun SMPN swasta. Untuk 81 siswa yang belum terdaftar ini pihaknya menyarankan untuk SMP swasta bisa memasukkan menjadi anak didik.
“Faktor dari 81 anak ini macam-macam ada yang ekonomi, waktu, kurang pengasuhan dan juga faktor anaknya sendiri,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Roni, kalau memang sampai dengan batas akhir 81 anak tersebut tidak melanjutkan ke sekolah manapun, maka dirinya akan memerintahkan bidang pendidikan non formal (PNF) untuk memberikan pembinaan kepada 81 anak tersebut.
“Jumlah ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya, dimana tahun sebelumnya angka siswa yang tidak melakukan ke jenjang SMP jumlahnya mencapai ratusan,” katanya.
Sementara itu, lanjut Roni, jumlah siswa SMP yang belum terdaftar di SMA sederajat ada sekitar 200-an siswa. Saat ini pihaknya juga tengah melakukan kordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KSD) Disdik Provinsi Jawa Barat untuk menindaklanjuti pelajar tersebut.
Roni juga menambahkan, pihaknya terus mendorong SMPN yang ada di kabupaten Cirebon untuk melakukan inovasi positif baik terhadap pola pengajaran ataupun kegiatan lainya yang positif. Karena dengan pola pengajaran yang baik, maka orang tua pun nantinya akan memberikan kepercayaan kepada SMPN.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.