SUARA CIREBON – Pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk saat pandemi Covid-19.
Meski begitu, sebagian besar petani di Kabupaten Cirebon kini mulai meninggalkan pekerjaannya. Hal tersebut terjadi, karena sektor pertanian tidak lagi menjanjikan bagi para pelakunya.
Kondisi itu diungkapkan Bupati Cirebon Imron, H Imron, saat mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menghadiri sedekah bumi dan panen raya Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Selasa, 8 Agustus 2023.
“Pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan saat pandemi Covid-19, namun saat ini sudah tidak lagi dilirik apalagi untuk kaum milenial, karena nilai tidak lagi menjanjikan,” ujar Imron.
Menurut Imron, salah satu faktor penyebab karena sulitnya petani mendapat pasokan air untuk lahan pertanian.
“Salah satu faktor lainnya karena semakin menyusutnya sumber daya air. Irigasi yang merupakan kebutuhan utama dan vital dalam usaha tani kini sulit dapat pasokan,” ungkapnya.
Pihaknya meminta kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, untuk memperbaiki tata kelola air bagi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon. Hal itu agar semangat petani dalam bercocok tanam tidak mengendor.
“Kalau petani sulit mendapat air pasti semangatnya kendor. Seperti contoh di Gegesik, sekarang para petani kesulitan air,” katanya.
Imron berharap, kaum milenial di Kabupaten Cirebon mau melanjutkan regenarasi petani untuk menjaga produktivitas pertanian dan mencegah terjadinya krisis pangan.
Di sisi lain, pihaknya berterima kasih kepada Kementerian Pertanian atas terpilihnya Kabupaten Cirebon sebagai tempat kegiatan demplot pertanian cerdas iklim program Simurp.
Pihaknya optimistis program Simurp dapat meminimalisir dampak cuaca ektrem akibat El Nino. Program Simurp dengan membuat pola tanam sejajar, dimana ada ruang kosong sehingga ada sirkulasi sinar matahari dan udara, diyakini dapat meningkatkan efesiensi penggunaan air.
“Jadi program Simurp ini menjawab tentang salah satunya bagaimana memaksimalkan potensi yang ada mengahadapi kekeringan dampak adanya El Nino itu,” jelasnya
Sementara terkait permintaan Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum agar Pemda menaikkan Biaya Tidak Terduga (BTT) dalam menghadapi dampak El Nino, Imron menyebut, anggaran itu hingga saat ini belum digunakan.
“Karena di Kabupaten Cirebon belum ditetapkan suatu bencana, jadi BTT belum boleh digunakan. Tapi kalau sudah ditetapkan suatu bencana, baru BTT tersebut bisa digunakan untuk semua sektor,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.