SUARA CIREBON – Di musim kemarau seperti sekarang, warga diimbau mewaspadai terjadinya bencana kebakaran. Bencana kebakaran lebih mudah terjadi dalam kondisi suhu udara tinggi dan kering.
Kewaspadaan terhadap kebakaran harus dilakukan terhadap lingkungan,terutama yang bermukim di sekitar kawasan hutan. Terlebih berdasarkan data BPBD Majalengka selama musim kemarau ini telah terjadi 15 peristiwa kebakaran.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka Rezza Permana mengatakan, pada musim kemarau tahun ini, sudah terjadi beberapa kali kebakaran lahan. Kebakaran terjadi salah satunya akibat aktivitas pembersihan lahan dengan cara dibakar.
“Saat musim kemarau aktivitas pembakaran berbahaya,apalagi dengan tiupan angin yang kencang. Api bisa cepat membesar, dan merembet ke lahan lainnya,”kata Reza, Selasa, 22 Agustus 2023.
Menyikapi kondisi ini lanjutnya,Bupati Majalengka sudah mengeluarkan surat keputusan tentang siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.
Dalam SK tersebut,status siaga mulai berlaku sejak 1 Juni 2023 hingga 31 Oktober 2023. “Status siaga darurat ini bisa ditambah atau dikurangi, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan,”jelasnya. Data di BPBD Majalengka,selama Agustus ini saja telah terjadi beberapa kali kebakaran. Diantaranya kebakaran TPA Heulet, Kecamatan Kadipaten pada 15 Agustus 2023. Beberapa hari kemudian terjadi kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Cigasong. Tepatnya di Desa Baribis pada 19 Agustus 2023.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.