SUARA CIREBON – Dampak musim kemarau di Kabupaten Cirebon diprediksi lebih kering dibandingkan dengan daerah lainnya di wilayah utara Jawa Barat.
Sub Kordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda, menyampaikan, sesuai prakiraan awal BMKG, puncak musim kemarau di Kabupaten Cirebon terjadi pada Agustus-September ini.
Bahkan, menurut Juwanda, musim kemarau di wilayah Kabupaten Cirebon lebih kering dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Barat bagian utara.
“Sesuai perkiraan awal, puncak kemarau ini Agustus-September. Tapi di Kabupaten Cirebon kemaraunya lebih kering dibandingkan di wilayah utara Jawa Barat,” ujar Juwanda, Selasa, 12 September 2023.
Berdasarkan prakiraan dari BMKG, lanjut Juwanda, musim hujan di Kabupaten Cirebon diperkirakan terjadi di akhir Oktober hingga awal November nanti.
Namun sebelum musim hujan normal, di wilayah Kabupaten Cirebon akan ada hujan ringan sebagai hujan pendahuluan.
Kemudian, hujan terjeda beberapa waktu sampai akhirnya sekitar akhir Oktober hingga awal November, baru ada hujan normal.
“Memang hujan normal di Oktober, tapi waktunya di akhir September dan awal Oktober ada hujan ringan sebagai pendahuluan. Nah, setelah itu masih ada jeda, baru di akhir Oktober hingga awal November diprediksi mulai hujan normal,” paparnya.
Menurut Juwanda, masih panjangnya musim kemarau tahun ini memungkinkan bertambahnya jumlah desa dari sejumlah kecamatan yang mengalami kekeringan.
Saat ini, jumlah desa di Kabupaten Cirebon yang terdampak kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih sudah bertambah tiga desa dari sebelumnya 12 desa.
Begitupun jumlah kecamatannya, kini bertambah 1 dari sebelumnya 9 kecamatan. Sehingga, total desa terdampak kekeringan jumlahnya sebanyak 15 desa di 10 kecamatan.
Dari jumlah tersebut, hingga 10 September BPBD telah mendistribusikan 296.000 liter bantuan air bersih.
“Sampai tanggal 10 September kami sudah kirim sebanyak 74 tangki atau 296.000 liter. Karena satu tangki isinya 4000 liter, jadi kalau dikalikan 74 totalnya 296.000 liter,” paparnya.
Sebelumnya, BMKG memprediksi awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi secara bersamaan. Hingga akhir Agustus 2023, beberapa Zona Musim (ZOM) sudah memasuki musim hujan yaitu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
Di Bulan September, awal musim hujan diprediksi terjadi di sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan.
Di Bulan Oktober, Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, sebagian besar Kalimantan Timur.
Di bulan November, awal musim hujan diprediksi terjadi Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.
Kemudian di bulan Desember di Jawa Timur bagian utara, sebagian besar NTB, sebagian besar NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan Maluku.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.