SUARA CIREBON – DPRD Kabupaten Cirebon menggelar rapat paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi terhadap hantaran bupati atas RAPBD tahun anggaran 2024, di ruang rapat paripurna DPRD setempat, Selasa, 3 Oktober 2023.
Rapat paripurna tersebut, dipimpin Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana. Rudiana menyampaikan pemandangan umum fraksi akan disampaikan oleh perwakilan dari tujuh fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Cirebon.
Rudiana mempersilakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selaku fraksi dengan jumlah kursi terbanyak untuk mengawali pemandangan umum fraksi sebelum fraksi-fraksi lain.
Pemandangan umum Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cirebon disampaikan, H Pandi yang menyebut dalam pengantar nota keuangan, Bupati Cirebon mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon pada tahun 2024 diperkirakan akan berada dalam angka 5,08 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 ditargetkan tumbuh 5,3 persen sampai 5,7 persen.
Serta, tingkat inflasi tahun 2024 berada dalam kisaran 1,5 persen sampai 3,5 persen, dengan efektivitas kebijakan fiskal tahun 2024 dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat pengangguran terbuka diturunkan pada tingkat antara 5,0 persen hingga 5,7 persen.
Angka kemiskinan pun, kata dia, terus ditekan pada rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen, gini ratio diperkirakan terus membaik dengan rentang 0,374 hingga 0,377, dan indeks pembangunan manusia tahun 2024 ditargetkan pada rentang 73,99 hingga 74,02. Kemudian, lanjutnya, nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan juga terus ditingkatkan pada rentang 105 hingga 108 dan 107 hingga 110.
“Fraksi PKB menilai angka-angka tersebut menunjukkan optimisme dari pemerintah daerah untuk kemajuan Kabupaten Cirebon. Namun, kami tidak menginginkan optimisme pembangunan tersebut hanya berada di tataran ide semata. Oleh karena itu, kami meminta beberapa penjelasan kepada saudara bupati,” katanya.
Pertama, lanjut Pandi, apa yang melandasi munculnya optimisme pembangunan daerah Kabupaten Cirebon tahun anggaran 2024 tersebut.
“Fraksi PKB meminta penjelasan detail landasan kajian dan ilmiahnya? Kedua, apa dan bagaimana strategi mewujudkannya?” tanya Pandi.
Ketiga, menurutnya, semua bisa menyaksikan akhir-akhir ini kebutuhan pokok terutama beras melonjak.
“Jangan sampai hipotesis bahwa nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan akan ditingkatkan pada periode anggaran 2024 tidak diiringi dengan konsep dan strategi yang memadai. Karena kendati harga beras meningkat sering kali para petani dan nelayan tidak merasakan dampak dari peningkatan harga komoditas mereka. Mohon penjelasannya,” ungkap Pandi.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.