SUARA CIREBON – Perang terbuka militan Hamas melawan Israel makin meluas. Milisi Lebanon, Hizbullah dikabarkan ikut melakukan seragan terhadap Israel.
Sementara Israel mengerahkan puluhan ribu tentaranya ke perbatasan dengan Gaza, Palestina di wilayah selatan.
Infanteri Israel, hingga Minggu, 8 Oktober 2023, dikabarkan masih terlihat terlibat perang darat di sejumlah tempat di wilayah selatan di daerah tak jauh dari pagar pembatas Gaza, Palestina dengan Israel.
Tercatat sudah lebih dari 1000 warga sipil, dari kedua belah pihak yang tewas, serta lebih dari 2000 warga terluka dari kedua belah pihak.
Perang terbuka ini masih terus berlangsung. Diawali serangan kilat atau blitzkrieg dari militan Hamas dengan sandi perang Badai Al Aqsa pada Sabtu sini hari, 7 Oktober 2023.
Ribuan militan Hamas dari wilayah Gaza Palestina di selatan Israel, dengan senjata lengkap menyerbu pemukiman warga Yahudi di sepanjang perbatasan.
Mereka menjebol pagar pembatas Israel dan Palestina di wilayah Gaza yang sejak tahun 90an praktis dikuasai militan Hamas.
Selain infanteri militan Hamas menyerbu ke kota dan desa-desa di sepanjang perbatasan selatan Israel, Hamas juga menembakan sedikitnya 5.000 toket ke wilayah Israel.
Dari pihak Israel, dikabarkan lebih dari 200 warga sipil tewas dan korban terluka lebih dari 1.000 orang.
Serangan kilat atau blitzkrieg militan Hamas juga diarahkan ke target-target militer Israel.
Militan Hamas, juga menculik seorang jendral Israel dari kediamannya. Mayjen Nimrod Aloni, Komandan Korps Kedalaman Israel, diculik dari kediamannya oleh militan Hamas.
Beredar viral foto dan video saat militan Hamas menculik Nimrod Aloni. Jendral penting angkatan bersenjata Israel itu hanya mengenakan kaos oblong dan velana pendek saat dibawa masuk ke mobil militan Hamas.
Selain Meyjen Nimrod Aloni, militan Hamas juga menculik lima perwira tentara Israel lainnya.
Aljazzera melaporkan, blitzkrieg militan Hamas ini merupakan yang terbesar setelah serangan kilat pasukan Mesir danm Suriah pada tahun 1967 di Yom Kipur.
“Ini adalah serangan terbesar ke wilayah Israel setelah peristiwa Yom Kippur 50 tahun lalu,” tutur Ron Reynold, reporter Aljazeera melaporkan dari wilayah selatan Israel yang menjadi titik penyerbuan militan Hamas dengan kode Badai Al Aqsa.
Reynold juga melaporkan, Israel terus membobardir sejumlah target di wilayah Gaza dengan pesawat terbang dan meluncurkan sejumlah rudal.
Ada informasi, milisi Syiah pro Iran yang berbasis di Lebanon, Hizbullah juga menyatakan akan melakukan serangan ke Israel.
Namun otoritas Israel memberi peringatan kepada Hizbullah untuk tidak memperluas medan perang.
“Kami mengingatkan Hizbullah tidak memperluas medan perang. Kami akan membalas dengan kekuatan yang tak pernah terpikirkan,” tutur juru bicara militer Israel.
Diungkapkan juga, Israel akan terus meningkatkan skala penyerangan ke wilayah Gaza, Palestina untuk sebuah operasi perang pembalasan yang akan sangat mengejutkan militan Hamas.
“Kami akan menyerang Hamas dengan kekuatan dan waktu yang akan mengejutkan mereka,” tutur juru bicara Israel.
Sementara militan Hamas, melalui juru bicaranya Abdel Latif al Qanoua mengatakan akan terus melancarkan serangan ke wilayah Israel.
“Ini serangan untuk membelas rakyat Palestina. Kami akan terus menyerang dari garis pertahanan,” tutur Abdel Latif.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.