SUARA CIREBON – Sangat rahasia, teroris Israel menggrebek rumah salah satu pucuk pimpinan Hamas di wilayah Tepi Barat atau West Bank.
Operasi teroris itu dilakukan Sabtu dini hari terhadap rumah Saleh al Aruri di sebuah desa tersembunyi di Desa Arura, sekitar 20 mil sebelah utara Ramallah, Ibukota Palestina di wilayah Tepi Barat Sungai Yordan.
Kesatuan teroris rahasia Israel bekerjsama dengan dinas keamanan internal, Shin Beth, dalam melancaran operasi sangat rahasia tersebut.
Saleh al Aruri dikabarkan ditahan beserta istri, anak, keluarga serta sejumlah anak buahnya.
Disebut-sebut, dalam operasi rahasia yang berlangsung sangat cepat itu, teroris Israel dan Shin Beth, menahan sedikitnya 20 orang, diantaranya para anggota Hamas.
Saleh al Aruri adalah wakil dari pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh yang pernah menjadi Perdana Menteri (PM) Palestina.
Israel mengklaim, hasil penyelidikan terhadap insiden penyerangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Saleh al Aruri berperan sangat penting.
Saleh al Aruri, dari hasil penyelidikan Israel, sangat aktif mengeluarkan berbagai komando, serta merancang teknis penyerangan ke Israel usai perayaan Yom Kippur pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Walikota Ramallah, Ali al Khasib membenarkan operasi militer rahasia Israel terhadap pucuk pimpinan Hamas tersebut.
Saleh al Aruri dikabarkan langsung menjalani serangkaiann interogasi panjang, beserta seluruh orang yang ditahan.
Di rumah Saleh al Aruri, tentara Israel bahkan memasang sebuah spanduk berlatar belakang bendera Israel.
“Ini rumah Saleh Aruri, kini telah menjadi marka Abu al Nimer”, demikian tertulis dalam spanduk yang gambarnya tersebar luas usai penggrebegan rumah tersebut.
Abu al Nimer, adalah agen itelijen Israel, Mossad yang beroperasi di sekitar Ramallah, Tepi Barat.
Israel mengaku menemukan banyak fakta bahwa Saleh al Aruri berperan sangat aktif dalam serangan Sabtu, 7 Oktober 2023. Ia mengorganisasi para milisi Hamas sampai pada aksi penyerangan.
Sementara itu, pengeboman terhadap Gaza masih terus dilancarkan pasukan Israel ke sejumlah wilayah.
Tak mau kalah, milisi Hamas juga terus melancarkan serangan dengan menembakan roket-roket secara rahasia ke wilayah Israel.
Ribuan warga sipil telah menjadi korban perang Israel Vs Hamas. Tercatat sedikitnya 5000 warga Gaza tewas, sementara ada 1000 warga sipil Israel yang tewas akibat perang terburuk selama 50 tahun terakhir.***