SUARA CIREBON – Kemarau ekstrem telah menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon. Dampaknya, pasokan air baku berkurang drastis sejak empat bulan terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan pelayanan suplai air oleh Perumda Air Minum (PDAM) Tirtajati Kabupaten Cirebon terganggu.
Terkait hal itu, jajaran Direksi Perumda Tirtajati Kabupaten Cirebon terus mencari solusi untuk memaksimalkan pelayanan bagi pelanggan agar pasokan air tetap stabil.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon, Suharyadi, mengatakan, dampak musim kemarau tahun ini sangat dirasakan pihaknya, mengingat kapasitas air, baik dari mata air maupun sistem pengolahan yang dimiliki perusahaan plat merah tersebut, mengalami penurunan.
Suharyadi menuturkan, terdapat lima pengolahan air atau water treatmen plant (WTP) yang dimiliki Perumda Tirtajati, yakni WTP Kapetakan, Gunungjati, Ciwaringin, Waled dan WTP Tawangsari. Dari lima WTP tersebut, ada satu WTP yang paling terdampak akibat kemarau tahun ini, yakni WTP Ciwaringin.
Karena itu, pihaknya harus memutar otak agar para pelanggan tetap bisa mendapat pasokan air dengan menerapkan sejumlah pola, di antaranya, dilakukan dengan sistem gilir. Selain itu, upaya antisipasi juga dilakukan dengan memberikan bantuan tangki untuk pelanggan Perumda Tirta Jati secara gratis.
Suharyadi menjelaskan, penurunan debit air terjadi dari 693 liter per detik menjadi 580 liter per detik. Artinya, saat ini Perumda Tirtajati mengalami kekurangan debit air sebanyak 113 liter per detik.
Kendati demikian, Perumda Tirtajati juga tetap berkontribusi membantu masyarakat yang terdampak kekeringan dengan memberikan bantuan air bersih.
“Selama musim kemarau ini, kami sudah menerjunkan operator didampingi BPBD dengan mengirim pasokan sebanyak 400 kendaraan tangki. Mereka disebar ke wilayah kekeringan di 15 kecamatan dan 24 desa,” kata Suharyadi, Rabu, 26 Oktober 2023.
Ia menambahkan, Perumda Tirta Jati bakal menggandeng beberapa badan usaha untuk meningkatkan kapasitas air, baik untuk wilayah timur, barat maupun wilayah utara Kabupaten Cirebon. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dan prakerja sama untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Ia mengimbau para pelanggan yang belum menerima bantuan untuk bisa melapor ke jajaran Direksi Perumda Tirtajati. Selain itu, ia juga mengimbau agar para pelanggan tidak menyedot air dengan mesin pompa, karena dampaknya merugikan pelanggan lainnya. “Di musim kemarau yang belum menentu ini, agar memanfaatkan air seideal mungkin,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.