SUARA CIREBON – Beredarviral video Gunung Tangkuban Parahu meletus yang sempat mengejutkan masyarakat sejak Kamis hingga Jumat siang, 7-8 Desember 2023.
Video berdurasi 6.30 detik itu menggembarkan kepanikan para pedagang dan pengunjung yang berada di kawasan puncak Gunung Tangkuban Parahu di perbatasan Kabupaten Bandung dan Subang, Jawa Barat tersebut.
Tergambarkan dala, video viral itu bagaimana kepanikan dan suasan mencekam yang dialami para pedagang dan pengunjung saat Gunung Tangkuban Parahu menyemburkan abu vulkanik.
Untuk video viral tadi, Kepala Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu, Adzan Anugrah menjelaskan, kalau erupsi yang tersebar lewat video itu terjadi pada tahun 2019 lalu.
“Itu video lama. Terjadi tahun 2019. Bukan hari ini. Status Tangkuban Parahu saat ini normal. Beradal di level 1,” tutur Adzan.
Video itu tentu sangat mengejutkan. Apalagi beredar di tengah pemberitaan soal erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menewaskan 23 pendaki.
Gunung Tangkuban Parahu, dalam catatannya, memang pernah erupsi. Terakhir ialah erupsi pada 7 September 2019 seperti yang ada dalam video.
Saat itu, Gunung Tangkuban Parahu tiba-tiba erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 200 meter. Menurut catatan Pos Pengamanan, erupsi di tahun 2019 hanya berlangsung singkat.
Durasi erupsi Tangkuban Parahu sekitar 3 menit 17 detik. Tepatnya pada hari Sabtu, 7 September 2019, sekitar pukul 16.57 sore hari.
Benar seperti dalam video yang tengah viral, semburan abu vulkanik sempat membuat panik para pedagang di areal puncak di lokasi wisata, termasuk para pengunjung.
Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada Sabtu sore 7 September 2019 itu sangat mengejutkan. Sebab tidak ada tanda-tanda vulkanik sebelumnya.
Karena tidak ada tanda-tanda vilkanik ke arah erupsi, kegiatan wisata pada Sabtu akhir pekan 7 September 2019 tetap berjalan normal.
Sehingga saat tiba-tiba dari dasar kawah Gunung Parahu menyemburkan abu vulkanik, para pedagang dan pengunjung yang berada di sekitar puncak dekat kawah dicekam kepanikan.
Saat itu, abu vulnaik yang membentuk kolom berwarna putih dan abu-abu kehitaman setinggi 200 meter, mengarah ke barat daya dan selatan ke wilayah Bandung.
Usai erupsi itu, seluruh lokasi Taman Wisata Alam (TWA) ditutup. Pedagang diliburkan. Masyarakat juga dimintai menjauhi kawah dalam jarak 1,5 sampai 2 kilometer dari Tangkuban Parahu yang memiliki ketinggian 2.084 meter.
Tidak ada korban jwia dalam erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada September 2019. Sebab terjadi dalam skala kecil dan berlangsung singkat.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.