SUARA CIREBON – Hujan abu akibat muntahan awan panas guguran (APG) dari puncak Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta – Jawa Tengah, makin meluas.
Potensi banjir lahar dingin juga menjadi perhatian. Muncul kerawanan bahaya banjir lahar dingin mengingat hujan lebat terjadi di area puncak Gunung Merapi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang dan Boyolali mengingatkan warga untuk menjauhi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Kepala BPBD Boyolali, Suratno sudah menurunkan tim untuk memantau daerah terdampak awan panas guguran (APG) dari puncak Gunung Merapi.
“Anggota kami telah ke lokasi terdampak setelah menerima laporan dari Tim Siaga Desa (TSD) Tlogolele,” tutur Suratno.
Mengingat terjadi APG dan hujan lebat dalam waktu bersamaan, Suratno terus memonitor laporan dari anggotanya soal kondisi di daerah terdampak.
“Tim kami ingatkan juga menjaga keselamatan. Ini mengingat tengah hujan lebat berbarengan dengan muntahan APG,” jelas Suratno.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasito melaporkan, hujan air bercampur abu vulkanik dirasakan di lima desa di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Tlogolele.
Tim BPBD sudah bersiaga di sejumlah titik lokasi yang dinilai paling rawan dan berpotensi terdampak paling parah.
“Tim BPBD Kabupaten Magelang sudah stand by di sejumlah lokasi,” jelas Edi.
BPBD mengingatkan soal bahaya banjir lahar. Edi mengimbau masyarakat idak beraktivitas di sepanjang sungai yang masuk kategori bahaya seperti
- Sungai Senowo
- Sungai Bebeng
- Sungai Lamat
“Potensi banjir lahar dingin sangat besar. Ini sangat membahayakan karena wilayah puncak sedang hujan lebat,” tutur Edi.
Laporan terkini, wilayah di Kabupaten Magelang yang terjadi hujan abu vulkanik dampak dari APG Gunung Merapi tanggal 8 Desember 2023 antaranya :
- Desa Mangunsoko Kec. Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Krinjing, Kec. Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Sengi, Kec. Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Paten, Kec. Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Sewukan, Kec. Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Banyudono, Kec. Dukun
- Desa Sumber, Kec. Dukun
- Desa Krogowanan, Kec. Sawangan
- Desa Gantang, Kec. Sawangan
- Desa Kapuhan, Kec. Sawangan
Seperti diketahui, Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta – Jawa Tengah memuntahkan awan panas guguran (APG) di tengah hujan lebat.
Terjadi pada Jumat siang pukul 14.46 WIB, 8 Desember 2023. Awan panas guguran (APG) yang keluar dari puncak Gunung Merapi terdeteksi mengarah ke utara.
Fenomena muntahan awan panas guguran (APG) terjadi berbarengan dengan hujan lebat dengan intensitas tinggi yang turun di sekitar puncak dan lereng Gunung Merapi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, saat Gunung Merapi memuntah awan panas guguran atau APG, arah angin ke utara.
Hasil perekaman data seismogram BPPTKG, luncuran APG terjadi beberapa kali mulai. Diawali pukul 14.49 WIB.
Berikut data saat Gunung Merapi meluncurkan APG :
- Pukul 14.49 WIB dengan durasi 360 detik dan amplitudo maksimal (amak) 73 mm
- Pukul 14.56 WIB dengan durasi 120 detik, amak 75 mm
- Pukul 14.59 WIB, durasi 120 detik, amak 78 mm
- Pukul 15.06 WIB, durasi 137 detik, amak 69 mm
- Pukul 15.09 WIB, durasi 137 detik, amak 76 mm
- Pukul 15.32 WIB, durasi 106 detik, amax 75 mm
- Pukul 15.48 WIB, durasi 123 detik, amak 72 mm.
Berdasar lapopran BPPTKG, jarak luncur awan panas guguran atau APG terdeteksi hingga sejauh 3.500 meter ke arah Barat Daya (Kali Krasak).***