SUARA CIREBON – Menyusul gempa berkekuatan Magnitudo atau M5,5 di selatan Pagandaran, Jawa Barat, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi gempa susulan (aftershock).
BMKG menghimbau warga tidak panik, namun tetap waspada. Setelah gempa pertama pada Kamis pagi, 28 Desember 2023, BMKG menganalisis potensi gempa susulan (aftershock).
Hasil analisis, BMKG mencatat ada aktifitas yang mengarah pada gempa bumi susulan (aftershock) hingga pukul 16.15 WIB usai gempa pada 05.43 WIB.
Laporan terakhir BMKG, gempa di Pangandaran berada di titik koordinat 8.18 Lintang Selatan (LS) – 107,79 Bujur Timur (BT).
Berlokasi pada jarak 94 kilometer Barat Daya (BD) Pangandaran, Jawa Barat dengan kedalaman 41 km. Masuk kategori gempa dangkal berpusat di Samudra Hindia, selatan Jawa.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan hiposenter gempa, masuk ketgori gempa dangkal akibat aktifitas lempeng Eurasia.
“Hasil analisis, gempa di Pangandaran memiliki mekanisme pergerakan geser naik,” tutur Daryono.
BMKG mencatat, gempa Pangandaran dirasakan sampai Garut, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Tasikmalaya, Cianjur bahkan sampai Cilacap, Jawa Tengah.
“Dalam skala lebih kecil dirasakan di Bandung dan sekitarnya,” tutur Daryono.
Seperti diketahui, gempa mengguncang Kabupaten Pangandaran, pada Kamis pagi sektar pukul 05.43 WIB, 28 Desember 2023.
BMKG mencatat, gempa yang mengguncang di selatan Pangandaran berkekuatan cukup besar. Tercatat magnitudo atau M5,5.
BMKG menganalisa, gempa Pangandaran tidak berpotensi tsunami. Sejauh ini, belum diperoleh laporan mengenai dampak gempa. BPBD Pangandaran tengah membuka kotak pengaduan.
Gedung Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya dilaporkan roboh menyusul gempa yang berpusat di Kabupaten Pangandaran.
Tidak ada korban jiwa. Sebab saat gempa yang mengguncang selatan Pangandaran dan Jawa Barat terjadi pada pagi hari pukul 05.19 WIB, 28 Desember 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya melaporkan dampak gempa Pangandaran di wilayahnya terkait robohnya KUA Cipatujah.
“Bangunan roboh. Terbuat dari rangka baja ringan dan dinding tembok roboh. Saat roboh tidak ada orang karena masih pagi,” tutur Kepala BPBD Tasikmalaya, Nuraedidin.
Sebelum Pangandaran, gempa lebih dulu mengguncang Kabupaten Sukabumi. Bahkan rangkaian gempa di Jawa Barat sebelum Tahun Baru ini terjadi dua kali dalam semalam.
Gempa di Sukabumi, terjadi pada Rabu malam hari, 27 Desember 2023. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa pertama terjadi pukul 20.35 WIB.
Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman hanya 8 kilometer. Lokasi berada di 72 kilometer sebelah Utara Kabupaten Sukabumi.
Gempa pertama ini berkekuatan Magnitudi atau M2,5. Titik koordinat gempa Sukabumi pada 6,47 Lintang Selatan (LS) – 1-6,55 Bujur Timur (BT).
Gempa kedua, kembali mengguncang Sukabumi pada pukul 22.19 WIB. Berkekuatan lebih besar, M2,9, berada di kedalaman 9 km, tidak jauh dari lokasi gempa pertama.
Sama-sama gempa dangkal dan berpusat di darat. Gempa kedua yang mengguncang Sukabumi berada di titik koordinat 6,75 LS – 106,58 BT.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.