SUARA CIREBON – Untuk pertama kali dalam dua puluh tahun terakhir, pantura Indramayu mengalami keterlambatan tanam sampai 1,5 bulan lebih.
Hingga memasuki awal Januari 2024, luasan lahan yang baru ditanam masih sangat terbatas, masih jauh di bawah satu persen dari luas lahan di Indramayu.
Data dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, sampai 31 Desember 2023 lalu, sawah yang baru ditanam hanya 1.350 hektare.
Padahal, target tanam untuk musim tanam rendeng tahun 2023-2024 di Indramayu yang merupakan sentra pangan terbesar di Jawa Barat, mencapai 135.000 hekatre.
“Satu persen juga belum ada. Catatan kami baru 1.350 hektare sawah yang baru bisa ditanam,” tutur H Sutatang, Ketua KTNA, Rabu 3 Januari 2024.
Dari 1.350 hektare tadi, sebarannya masih terbatas di lima kecamatan. Antaranya Kecamatan Haurgeulis, Anjatan, Bongas, Pasekan dan Sindang.
“Itupun sifatnya masih spot-spot yang terpisah pisah. Belum bisa serentak,” tutur Sutatang.
Diungkapkan., keterlambatan tanam rendeng tahun 2023-2024 ini yang terlama dalam dua puluh tahun terakhir.
“Ini keterlambatan terlama. Lebihdari 1,5 bulan. Malah hampir dua bulan,” tuturnya.
Sutatang menjelaskan, normalnya musim tanam rendeng di Indramayu itu sudah dimulai akhir Oktober atau awal November.
“Sekarang memasuki Januari 2024, baru 1.350 hektare,” tuturnya.
Sutatang menjelaskan, keterlambatan taman rendeng di Indramayu sebagai dampak dari El Nino di tahun 2023.
“Dampak dari El Nino. Ini yang terparah karena memundurkan tanam hampir dua bulan,” tutur Sutatang.
Dengan keterlambatan tanam rendeng, musim panen juga otomatis akan mundur. Panen yang harusnya Maret dan April, kini akan mundur April sampai Mei 2024.
Sutatang menambahkan, target tanam rendeng sampai akhir Januari itu minimal 80 persen dari target tanam 135.000 hektare.
Untuk pembenihan, sebagian besar petani Indramayu sudah siap. Begitu turun hujan dan sawahnya basah, mereka akan olah tanah dan mempercepat tanam.
“Kita hanya bisa berdoa bisa tercapai. Mudah-mudahan. Sekarang di sejumlah daerah mulai turun hujan,” tutur Sutatang.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.