SUARA CIREBON – Kisah cinta Baridin Ratminah bakal tayang di bioskop seluruh Indonesia pada Mei 2024. Film yang berkisah tentang cinta dua anak manusia ini sengaja diangkat ke layar lebar untuk menunjukkan bahwa Cirebon juga memiliki cerita rakyat yang cukup terkenal seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Seperti diketahui, di Sumatera Barat ada cerita rakyat Malin Kundang, di Jawa Barat ada Sangkuriang, di Jawa Tengah ada kisah Jaka Tarub, dan kisah-kisah cerita rakyat lainnya di Indonesia. Nah, di Cirebon ada kisah cinta Baridin Suratminah atau yang familiar di masyarakat dengan Baridin dan Ratminah.
Kisah “Baridin Suratminah” ini pun sempat viral pada tahun 1972 karena sempat diangkat dalam cerita oleh grup Tarling Darma Sangkala. Dari cerita yang disampaikan grup tarling tersebut, tidak sedikit masyarakat menganggap bahwa cerita Baridin Suratminah merupakan kisah nyata yang dialami oleh seorang pemuda dan gadis asal Kabupaten Cirebon.
Kisah cerita rakyat “Baridin Suratminah” ini diangkat perdana menjadi cerita film layar lebar dengan judul “Ajian Kemat Jaran Goyang” oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Produser film Baridin Suratminah, Faisal Amir mengatakan, ide mengangkat kisah Baridin Suratminah berawal dari banyaknya atensi masyarakat yang menginginkan cerita rakyat asli Cirebon tersebut diangkat menjadi cerita film layar lebar.
“Cerita rakyat ini dulu viral di tahun 1972, kemudian kami banyak menerima masukan untuk mengangkat cerita rakyat itu ke sebuah film layar lebar,” kata Faisal Amir, Kamis (4/1/2024).
Faisal menjelaskan, melalui film tersebut ia ingin agar generasi muda harus mengetahui cerita rakyat yang ada di Cirebon. Film tersebut juga sekaligus sebagai upaya mempromosikan cerita rakyat asli Cirebon kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Supaya lebih menarik, film layar lebar ini kami beri judul ‘Ajian Kemat Jaran Goyang’. Dalam kata lain, cinta di tolak ajian bertindak,” kata Faisal.
Dalam film tersebut, ia juga menggandeng penerus grup Tarling Darma Sangkala dari Desa Cangkring, Kecamatan Plered yang pertama kali mempopulerkan cerita rakyat tersebut. “Film ini mengangkat genre horor dan komedi dan akan tayang awal bulan Mei 2024 di seluruh bioskop Indonesia,” terang Faisal.
Untuk memgangkat cerita rakyat tersebut ke film layar lebar, kata Faisal, butuh observasi mendalam. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan Hj Uun yang dalam berperan sebagai Suratminah dari grup Tarling Darma Sangkala.
Ia pun mengajak Hj Uun atau yang dikenal dengan Mamah Hj Uun untuk ikut serta menjadi pemain dalam film layar lebar garapan Pemkab Cirebon ini. Hal itu dilakukan, agar cerita dalam film bisa lebih ‘kena’ lagi.
“Cerita rakyat ini awalnya diciptakan oleh Abu Bakar LP. Lalu cerita itu diserahkan kepada H Abdul Ajid yang saat itu berperan sebagai Baridin dan Mamah Hj Uun berperan sebagai Suratminah,” paparnya.
Faisal mengatakan, banyak pesan yang terkandung dalam film yang satu ini. Diantaranya rasa saling menghormati sesama manusia serta berhati-hati dalam berucap.
Untuk proses syutingnya sendiri, diungkapkan Faisal, membutuhkan waktu enam bulan dengan melibatkan 50 orang pemeran. Sedangkan lokasi syuting film tersebut, semuanya dilakukan di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Lokasi syuting seluruhnya dilakukan di wilayah Cirebon, supaya vibe-nya kena. Target jumlah penonton 1 juta di seluruh Indonesia, jadi jangan lupa nonton film ‘Ajian Kemat Jaran Goyang’ yang akan tayang awal bulan Mei nanti,” ungkapnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.