SUARA CIREBON – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai kembali meninjau progres pembanguan lapangan sepakbola Stadion Watubelah, yang saat ini dalam tahap pemeliharaan rumput.
Rumput jenis Zoysia Japonica tersebut sudah ditanam pada awal November 2023, dan saat ini dalam pemeliharaan ahli rumput yang telah berpengelaman melakukan pemeliharaan di Stadion Mahanan Solo, I Wayan Dipta Bali, dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
“Ini untuk kesekian kalinya saya ke sini, rutin kontrol. Bulan depan juga nanti kita kontrol lagi,” ujar Hilmi, Rabu (10/1/2024).
Hilmi menyebut, progres pertumbuhan rumput di lapangan tersebut cukup bagus. Hal itu, berdasarkan keterangan dari ahli rumput yang sudah ia wawancarai saat meninjau stadion tersebut.
Peninjauan yang dilakukan secara rutin tersebut untuk memastikan lapangan Stadion Watubelah bisa digunakan pada bulan Mei 2024 nanti.
“Saya berharap sebelum akhir maja jabatan (AMJ) Pak Bupati nanti, lapangan sudah bisa digunakan,” kata Hilmi.
Untuk menuntaskan pembangunan stadion tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Kemenpora RI. Estimasi anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp250 miliar.
“Kemenpora sudah merespons, bahkan ingin ada sharing anggaran dengan provinsi dan daerah juga,” kata Hilmi.
Pemkab Cirebon sendiri, dipastikan tidak menganggarkan lanjutan pembangunannya untuk 2024 nanti.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin, menyampaikan, tidak adanya anggaran untuk 2024 tersebut mengingat saat ini hingga Juni nanti masih dalam pemeliharaan.
“Daripada dobel penganggaran, ya biarkan saja dulu,” kata Ikin Asikin.
Ia berharap, setelah selesai masa pemeliharaan nanti, akan ada pihak ketiga yang mau bekerja sama melanjutkan pembangunan stadion tersebut. Sehingga, Pemkab Cirebon tidak perlu mengeluarkan anggaran lagi.
“Sekarang sedang berusaha mengajukan permohonan audit ke tim ahli bangunan, kita ajukan ke Ganesa ITB,” paparnya.
Nantinya, tim tersebut yang akan melakukan audit untuk mengetahui kondisi bangunan stadion tersebut layak dilanjutkan atau tidak. Kalaupun hasil audit nanti ada beberapa bagian gedung atau bangunan yang dinyatakan tidak layak dilanjutkan pembangunannya, Ikin memastikan tetap akan ada solusinya.
“Kalau tidak layak, nanti yang tidak layak ada rekomendasinya dari tim ahli, tapi tetap ada solusinya. Karena ini sudah lebih dari 12 tahun ditinggalkan, barangkali ada korosi besi. Mungkin setelah turun anggaran, nanti audit dilakukan,” paparnya.
Ikin menambahkan, saran dari Pemprov Jabar juga menyampaikan hal yang sama. Meskipun nanti anggaran lanjutan pembangunannya sudah ada, proses audit tetap harus dilakukan.
“Jadi, harus nunggu rekomendasi hasil audit tim ahli bangunan Ganesa ITB dulu, kita sudah bersurat,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.