SUARA CIREBON – Masyarakat dikejutkan dengan berita duka cita, wafatnya ulama besar dan kharismatik Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin, MA atau lebih dikenal dengan Buya Syakur Yasin, pengasuh Pesantren Cadangpinggan, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Buya Syakur Yasin meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit atau RS Mitra Plumbon Cirebon, pada Rabu dini hari sekitar pukul 14.00 WIB, 17 Januari 2024.
Terungkap, Buya Syakur Yasin sudah sepuluh hari menjalani perawatan. Ia mengalami sakit yang sudah satu tahun ini diderita.
Kang Apgan, salah satu santri Buya Syakur Yasin yang menjadi host atau presenter di Wamimma TV milik Pesantren Cadangpinggan, menjelaskan, Buya Syakur Yasin sudah setahun menderita sakit.
Namun dalam sepuluh hari terakhir, karena sakitnya, lalu dirawat di RS Mitra Plumbon Cirebon. Buya Syakur Yasin menderita komplikasi sakit gagal ginjal dan gagal jantung.
Jenazah Buya Syakur Yasin, rencananya akan dimakamkan di areal kompleks Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu pada pukul 10.00 WIB. Rabu siang ini, 17 Januari 2024.
Buya Syakur Yasin wafat pada usia 76 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, Nyai Zaenab Al Huda, dan dua orang anak masing-masing bernama Hasyimi Robit Idal dan Khozainu Rohmati Robbi Dawud Awwab.
“Jenazah almarhum akan dimakamkan pukul 10.00 Rabu siang ini,” tutur Kang Apgan, presenter yang mengelola Wamimma TV yang merupakan Kanal Youtube milik Pesantren Cadangpinggan asuhan almarhum Buya Syakur Yasin.
Buya Syakur Yasin merupakan sesepuh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu. Ia dikenal sebagai kyai yang mengembangkan banyak pemikiran-pemikiran kritis, terbuka (inklusif) dan memiliki toleransi tinggi.
Buya Syakur Yasin wafat dalam usia 75 tahun. Kelahiran Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang (pemekaran dari Kecamatan Kertasemaya), Kabupaten Indramayu pada 2 Februari 1948.
Sepanjang hidupnya lebih banyak dihabiskan di pondok pesantren. Sejak kecil, selama belasan tahun, Buya Syakur Yasin merupakan santri yang mondok di Pesantren Babakan Ciwaringin.
Sejak muda, dikenal sebagai santri yang memiliki daya pikir dan daya nalar tinggi. Melihat potensi yang ada pada santri ini, Syakur Yasin muda lantas dikirim belajar ke berbagai negara di Timur Tengah.
Syakur Yasin muda tercatat menuntut ilmu agama dan menempuh berbagai perguruan tinggi di Timur Tengah seperti Irak, Suriah, Libya, Tunisia hingga Mesir.
Berbagai perguruan tinggi Islam tersebut membentuk pola pikirnya sebagai intelektual dan cendekiawan muslim dengan cakrawala pikiran yang terbuka dan luas.
Pemikirannya yang luas ini yang membuat Syakut Yasin muda memperoleh kesempatan belajar di perguruan tinggi terbaik di dunia, di Oxford Inggris.
Di akhir-akhir hidupnya, memanfaatkan teknologi digital, Buya Syakur Yasin memiliki kanal Youtube berisi pengajian-pengajian dan pemikiran-pemikiran Islam yang progresif, kritis dan inklusif (terbuka).
Pengajiannya selalu dipenuhi jemaah dari berbagai daerah. Tidak hanya para santri, jemaah yang mendengar ceramah-ceramah agamanya datang dari berbagai kalangan di pesantrennya di Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu.
Buya Syakur Yasin, merupakan salah satu ulama moderat yang pemikiran-pemikirannya mempengaruhi dan diikuti oleh banyak kalangan.
Selamat jalan Buya Syakur Yasin.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.