SUARA CIREBON – Keutamaan istri minta duluan. Kebutuhan biologis bagi suami istri adalah hal pokok bukan saja untuk menjaga keharmonisan bahtera rumah tangga, namun juga ada unsur ibadah.
Karena ada unsur ibadah, maka pahala pun ada dalam setiap hubungan bilogis suami istri. Agama Islam menjanjikan dua hal dari hubungan biologis pasangan suami istri.
Menaga keharmonisan dan juga bagian dari unsur ibadah. Suami wajib menafkahi kebutuhan badan dab bathin dari sang istri.
Berita Terkait
Sebaliknya, istri pun bisa memberi kebutuhan bathin suami. Dalam hal ini terkait dengan kebutuhan biologisnya.
Dalam Islam, jika istri meminta dulungan kepada suaminya, juga bagian yang dianjurkan. Sebagaimana dalam rumah tangga, kewajiban istri adalah melayani kebutuhan suaminya, termasuk dalam hubungan biologis.
Ada satu ayat yang turun dalam Al Quran, yang menceritakan bagaimana keutamaan jika istri yang mengambil insiatif meminta duluan kepada suaminya untuk hubungan biologis.
.
ﻭﺃﻳﻤﺎ ﺍﻣﺮﺃﺓٍ ﻓﺮﺷﺖ ﻟﺰﻭﺟﻬﺎ ﺑﻄﻴﺐ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﺪﺭﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺭ، ﻭﺃﻋﻄﺎﻫﺎ ﺛﻮﺍﺏ ﻣﺎﺋﺘﻲ ﺣﺠﺔٍ ﻭﻋﻤﺮﺓٍ، ﻭﻛﺘﺐ ﻟﻬﺎ ﻣﺎﺋﺘﻲ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔٍ، ﻭﺭﻓﻊ ﻟﻬﺎ ﻣﺎﺋﺘﻲ ﺃﻟﻒ ﺩﺭﺟﺔٍ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ!)
Siapa saja seorang istri yang menawarkan diri untuk suaminya dengan suka-rela, maka: (1) Allah akan mengharamkan dirinya dari api neraka; (2) memberinya pahala dua ratus ibadah Haji dan Umroh; (3) dicatatkan untuknya dua ratus ribu kebaikan; (4) diangkat untuknya dua ratus ribu derajat di Surga.
(Kitab Uqudul Lujain Syaikh Nawawi AlBantani)
Jelas dalam surat tadi, bagaimana keutamaan bagi istri jika meminta duluan untuk hubungan bilogis kepada suaminya.
Ada nilai ibadah disana, dan pahala pun dijanjikan. Haram bagi api neraka bagi istri yang minta duluan untuk hubungan biologis kepada sauaminya.
Besarnya pahala tak cukup sampai disitu. Bahkan ada janji pahala lain, yakni dua ratus ibadah Haji dan Umroh, serta sang istri akan dicatatkan untuknya dua ratus ribu kebaikan.
Pahala lain, sang istri yang minta dulungan hubungan biologis kepada suaminya, juga akan diangkat dua ratus derajat ke surga.
Nah ibu-ibu, atau para istri, jadi jangan sungkan-sungkan jika minta duluan kepada suaminya.***
