SUARA CIREBON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon menggelar simulasi proses pemungutan dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS), Senin, 29 Januari 2024.
Simulasi proses pemungutan dan penghitungan (pungut hitung) tersebut, digelar di lapangan bola Kelurahan Drajat, Kesambi dan dihadiri langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi.
Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko mengatakan, simulasi pungut hitung yang dilaksanakan dua pekan menjelang hari H Pemilu 2024 itu, dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan masyarakat, tentang situasi di TPS pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Pihaknya, lanjut Mardeko, menyeting semua sisi dalam simulasi sama dengan aslinya, mulai dari denah TPS, alur pencoblosan, hingga simulasi jika saat pemungutan suara berjalan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Semua ini disetting sama persis dengan hari H. Termasuk waktu mulai dan selesai, tadi kita mulai jam 7 dan selesai jam 1 siang,” kata Mardeko kepada wartawan.
Mardeko menambahkan, simulasi dengan petugas lengkap di TPS dan menggunakan surat suara yang bergambar buah-buahan mengambil 100 orang yang disampel dari DPT di Kota Cirebon.
“Surat suara asli, hanya isinya gambar buah-buahan. Petugas simulasi ini lengkap dari mulai linmas hingga saksi-saksi, kita juga mengambil pemilih atau sampel 100 DPT di Kota Cirebon yang terdekat dari wilayah ini,” katanya.
Pada simulasi tersebut, pihaknya juga menghitung berapa lama satu pemilih berada di bilik suara dengan lima surat suara yang harus dicoblos. Ternyata, muncul waktu bervariasi, antara minimal 3 menit dan paling lama 5 menit.
Sedangkan, saat coba dihitung mulai dari masuk TPS hingga keluar, satu pemilih membutuhkan waktu hanya sekitar 10 menit saja.
Mengingat setelah dihitung, waktu yang dibutuhkan di TPS hanya sekitar 10 menit, menurut Mardeko, maka tidak ada alasan bagi pemilih untuk tidak menyempatkan waktu memberikan hak pilihnya di Pemilu 2024.
“Mulai masuk sampai keluar TPS standarnya 10 menit, termasuk di kursi tunggu. Di bilik suara, paling lima menit, ada yang hanya 3 menit. Yang lama itu karena masih mikir, kalau dari rumah sudah punya pilihan, itu cepet,” ujarnya.
Pada saat simulasi, menurut Mardeko, di lokasi TPS sempat turun hujan dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti turun hujan lebat, KPPS sudah diberikan arahan apa yang harus dilakukan.
“Kalau kondisi force majeure (tidak dapat diantisipasi), KPPS boleh merelokasi kotak suara ke tempat terdekat yang aman, atas persetujuan para saksi. Kita minta KPPS untuk siap mengantisipasi kondisi, semisal hujan,” jelas Mardeko.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.