SUARA CIREBON – Kisah burung beo dan sakaratul maut menjadi pelajaran yang sangat penting untuk menjalani hidup ini.
Kisah burung beo dan sakaratul maut ini beredar di pesan berantai di Grup WhatsApp (Grup WA), Kamis 29 Februari 2024.
Diceritakan, burung beo peliharaan sang ustadz tiba-tiba lepas lalu kabur. Lalu tertabrak sebuah kendaraan, sampai akhirnya mati.
Kematian burung beo itu membuat sang ustadz jatuh sedih. Membuat para santri keheranan dan berusaha mencari tahu jawabannya.
Berikut pesan berantai di Grup WA yang bertajuk “Kisah Burung Beo dan Sakratul Maut,”
Alkisah di sebuah pesantren, seorang ustadz memiliki burung sejenis beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu’alaikm, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya.
Suatu hari, pintu kurungan terbuka dan burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka.
Sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu mati.
Sang ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati. Nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya.
Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadznya bersedih karena burungnya mati. Mereka berkata:
“Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!”
Sang Ustadz menjawab: “Aku bukan bersedih karena burung itu.”
Para Santri: “Lantas kenapa ustadz?”
Sang Ustadz: “Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?”
Para Santri: “Ya, kami melihatnya.”
Sang Ustadz: “Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan perihnya sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa. Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir,
JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.
Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut. Sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut.
Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, husnul khatimah ataukah su’ul khatimah?”
Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadznya.
Lalu bagaimana keadaan kita
Saat menjemput sakaratul maut nanti ?
Siapkah kita untuk menghadapinya…..?
INGATLAH..!!! Bahwa kita semua Calon JENAZAH”
“Kullu Nafsiin Dazaaiqotul Maut”
Setiap yang bernyawa pasti merasai Mati. (Surah Ali imran: Ayat 185).***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.