SUARA CIREBON – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas menghadiri kegiatan wisuda IAIN Cirebon di salah satu hotel di Wilayah Kedawung Cirebon, Senin, 4 Maret 2024.
Saat ini, IAIN Cirebon masih berproses untuk transformasi lembaga menjadi Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) atau kampu siber.
Menurut Abdullah Azwar, jika IAIN Cirebon ingin menjadi kampus siber, mestinya kedepan tidak ada lagi pendaftaran secara fisik di kampus setempat.
“Kalau perlu gak ada kertas, karena siber cukup pakai HP semua. Supaya kampus ini kedepan menjadi UIN yang bagus, maka tim pengawasannya diperbaiki sehingga transparan dan kredibel,” katanya.
Menurutnya, digitalisasi ini sangat penting. Tetapi, kata Abdullah Azwar, digitalisasi bukan hanya terkait teknologinya saja, tetapi juga digitalisasi leadership.
“Maka kampus ini jika benar-benar akan membuka jurusan siber, maka harus ada digital leadership di kampus ini. Karena kalau hanya digital seperti di UT (Universitas Terbuka), lalu apa bedanya (UINSSC) dengan UT. Dibikin aja IAIN UT, gak usah IAIN Siber,” terangnya.
Abdullah Azwar memaparkan, digital leadership ini ada 3, yaitu digital structure, kompetensi digital, dan digital culture.
“Inilah keunikan yang kalau dibangun di suatu kampus yang siber tadi, maka akan terasa digital leadershipnya ini ada. Jangan hanya sudah belajar jarak jauh (PJJ) sudah digital. Saya minta digital kompetensinya ditingkatkan, digital structure oke, culturenya juga oke,” tegasnya.
Selain itu, Abdullah Azwar pun meminta kampus setempat untuk menginteroperabilitaskan terhadap aplikasi-aplikasi yang ada di IAIN Cirebon.
“Segera bangun satu layanan portal. Sehingga setiap mahasiswa atau Kementerian Agama yang membutuhkan informasi cukup masuk ke satu portal tersebut,” terangnya.
Ia pun berharap, kehadirannya di acara wisuda tersebut membawa dampak perubahan di IAIN Cirebon dan transformasi kelembagaannya bisa berjalan.
“Sebab kalau tidak ada perubahan berarti saya kesini tidak berdampak ini,” katanya.
Sementara, Rektor IAIN Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani memaparkan transformasi kelembagaan kampus setempat menjadi kampus siber atau Universitas Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC).
Prof Aan menjelaskan, transformasi kelembagaan ini berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 860 tahun 2021 yang mengamanatkan IAIN Cirebon menjadi pilot project perubahan status menjadi kampus digital.
“Sebagai kampus digital kita mengenban 3 fungsi utama, yaitu menyediakan, mengembangkan, dan menyelenggarakan sumber daya pendidikan Islam terbuka yang bisa diakses secara terbuka kapan saja dan dari mana saja,” jelas Prof Aan, Senin, 4 Maret 2024.
Kemudian, lanjut Prof Aan, memproduksi inovasi ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang dibutuhkan untuk materi perkuliahan dalam bentuk multimedia digital.
“Lalu kita juga menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. Alhamdulillah tahun akademik 2024-2025 ini kita akan membuka 5 prodi baru pendidikan jarak jauh,” imbuhnya.
Bahkan, Prof Aan mengungkapkan, terkait transformasi ini pihaknya juga telah membuat grand design dan roadmap kampus digital untuk meningkatkan mutu dan layanan di IAIN Cirebon.
“Mudah-mudahan ada pencerahan dari Menpan RB terkait transformasi IAIN Cirebon menjadi UINSSC ini,” tandasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.