SUARA CIREBON – Di tengah musim hujan ini, ternyata terdapat ratusan hektare sawah di Indramayu mengalami kekeringan.
Bahkan, sawah yang kekeringan tersebut terancam puso bila dalam sepekan tidak memperoleh pasokan air.
Rata-rata tanamanpadi di sawah yang kekeringan , sudah berusia 2 bulan lebih karena sudah keluar bulir padi.
Petani dibuat cemas. Jika tidak ada pasokan air dalam sepekan, tanaman padi akan puso alias gagal panen.
“Kalau dalam sepekan tidak ada air, bisa mati. Gagal panen,” tutur Sudarto, salah satu petani yang sawahnya kekeringan, Rabu 3 April 2024.
Data yang diperoleh di Kontak Tani nelayan Andalan (KTNA), ada sedikitnya 100 hektare sawah yang kekeringan dan terancam puso.
Dari laporan keluhan petani yang masuk ke KTNA, kekeringan melanda areal sawah di Kecamatan Tukdana, tepatnya di Desa Sukadana.
Selain di Tukdana, laporan kekeringan juga terjadi di areal sawah sepanjang pantura di Kecamatan Kandanghaur.
“Laporan baru dua hari ini, sudah ada sekitar 100 hektare lebih. Ini kami masih mendata dimana saja kekeringan terjadi,” tutur H Sutatang, Ketua KTNA.
Dari laporan petani, sawah yang kini mengalami kekeringan sudah setengah bulan ini tidak dapat pasokan air air memadai.
“Sudah 15 hari tidak dapat pasokan air. Kebetulan juga tidak ada hujan,” tutur Sutatang.
KTNA sudah mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk – Cisanggarung untuk membuka pasokan air di daerah yang terancam kekeringan.
“Kita juga melapor ke Dinas Pertanian dan BBWS. Minta pasokan air. Namun belum ada respon,” tutur Sutatang.
Sutatang meminta ada perhatian. Sebab, bila dalam waktu sepekan tidak ada pasokan air, tanaman padi yang sudah keluar bulir padi akan mati.
Dari video yang dilaporkan petani, terlihat hamparan hijau tanaman padi berusia 2 sampai 2,5 bulan.
Terlihat subur. Namun jika didekati, ternyata tanaman padi itu tengah kekeringan.
Terlihat dari lumpur sawah yang kering dan membentuk retakan-retakan. Menurut Didi, ketua kelompok tani di Kandanghaur, tanaman padi ini kalau menerima pasokan air, memasuki pertengahan Mei 2024 sudah bisa dipanen.
“Kasihan, tinggal sebulan sudah mau dipanen. Kalau tidak ada pasokan air, bisa puso. Tanaman padi mati. Petani rugi. Kita juga kehilangan produksi,” tuturnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.