SUARA CIREBON – Meski derajatnya telah dinaikan, Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW rupanya masih tetap berupaya mendapatkan berkah dan kemuliaan dari malam Lailatul Qadar.
Aisyah mengungkapkan kesaksian apa yang dilakukan Baginda Rasulullah yang tetap berupaya berdoa untuk meraih kemuliaan dari malam Lailatul Qadar, malam yang istimewa dan mulia setara dengan seribu bulan.
Allah SWT berfirman, “Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3).
Di malam yang penuh keistimewaan ini, bukan saja pahala berlipat yang akan didapatkan, namun juga ampunan dari seluruh dosa kita.
Rasulullah pun mengungkapkan bagaimana kemuliaan malam Lailatul Qadar. Rasulullah shalllallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Istri Rasulullah, Aisyah -radhiyallahu ‘anha- menuturkan kesaksiannya :
“Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak pernah terlihat di waktu-waktu yang lain.” (HR. Muslim)
Apa yang dituturkan Aisyah bisa menjadi renungan sekaligus pedoman bagamana Rasulullah juga berupaya menggapai kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Meskipun Nabi dijamin surga, bahkan pintu surga menunggu Beliau, namun tetap beribadah untuk menggapai kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Apa yang dilakukan Rasulullah, sebagaimana diungkapkan Aisyah, perlu menjadi teladan bagi umat Islam dalam meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
Terutama untuk bisa menggapai malam seribu bulan atau malam Lailatul Qadar.
Ungkapan Aisyah menjadi pedoman bagi umat Islam, tentang apa yang mesti dilakukan, sebagaimana Rasulullah lakukan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.