SUARA CIREBON – Tidak hanya Indonesia, masyarakat dunia juga dikejutkan dengan letusan atau erupsi Gunung Ruang yang mengerikan dan membuat bulu roma berdiri.
Terutama setelah beredar luas bagaimana kengerian visual erupsi Gunung Ruang melalui video-video yang foto-foto yang viral dari gunung api di Kabupaten Sitaro yang masih merupakan gugusan Kepulauan Sangihe di Sulawesi Utara.
Erupsi Gunung Ruang pada Rabu malam, 17 April 2024, makin meningkat dan membesar dibandingkan letusan pertama pada Selasa, 16 April 2024.
Dari puncak kawah Gunung Ruang menyemburkan asap vulkanik sangat tebal. Setinggi 3000 meter atau 3 kilometer ke udara, disertai pendaran lava pihar serta bunga atau kilatan api petir yang menyambar-nyambar.
Bunyi raungan Gunung Ruang sangat mengerikan. Terdengar gelegar letusan sangat besar, disertai kepulan abu dan material vulkanik lain dari kawah di tengah kegelapan langit malam seperti video yang menggambarkan kengerian dari erupsi gunung tersebut.
Gunung Raung, terletak di Pulau Tagulandang Sitaro, masih di wilayah gugusan Kepulauan Sangihe. Masiuk wilayah administratif Kabupaten Tagulandang Biaro atau Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.
Secara geologis, Pulau Tagulandang Sitaro sendiri sebenarnya terbentuk oleh aktifitas vulkanologi selama berabad-abad dari Gunung Raung tersebut.
Gunung Raung memiliki ketinggian 725 meter atau sekitar 2.379 kaki di atas permulaan laut (dpl). Secara vulkanologi, gunung api tersebut masuk kategori Stratovolcano.
Ciri-ciri dari gunung api Stratovolcano, secara umum berbentuk piramid. Memiliki kemiringan curam pada bagian puncak, namun kemiringan yang landai di bagian kaki.
Sebelum erupsi besar pada Selasa dan Rabu ini, 16 – 17 April 2024, berdasar catatan vulaknologi, Gunung Raung juga sempat mengalami letusan hebat, namun pada dua abad sebelumnya, tepatnya di tahun 1808 atau awal abad 19.
Peringatan ancaman gelombang tsunami dikeluarkan Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), sejak erupsi pertama pada Selasa, 16 April 2024, lalu diingatkan kembali setelah erupsi kedua pada Rabu malam, 17 April 2024.
Memasuki Kamis, 18 April 2024, PVMBG kembali menaikan status erupsi Gunung Raung, adri level 3 waspada ke level 4 awas akibat erupsi yang terus meningkat.
Berdasar catatan PVMBG, erupsi pertama Gunung Ruang terjadi pada Selasa siang 16 April pukul 10.00 WITA (Waktu Indonesia Tengah). Kemudian kembali erupsi pada pukul 16.00 WITA sore harinya.
PVMBG menaikan dari level waspada ke siaga. Kemudian, erupsi lebih besar terjadi pada Rabu malam pukul 21.00 WITA yang membuat status langsung dinaikan ke level 4 atau awas dengan peringatan tsunami dikeluarkan.
Hingga Kamis pagi ini, erupsi Gunung Ruang berstatus 4 atau awas. Dalam radius 6 kilometer sudah harus dikosongkan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kini tengah mengavkuasi sedikitnya 11 ribu jiwa warga di Kecamatan Tagulandang.
“Tagulandang harus dikosongkan. Situasi bertambah membahayakan. Kami mulai mengevakuasi 11 ribu jiwa,” tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPN, Abdul Muhari.
Peringatan tsunami juga dikeluarkan. Hal ini mengingat Pulau Tagulandang sendiri, sebenarnya merupakan pulau yang terbentuk akibat aktifitas vulkanik dari Gunung Ruang.
Peringatan tsunami dikeluarkan terutama untuk warga di pulau-pulau terdekat di sekitar Gunung Ruang yang masih berada di kawasan gugusan Pulau Sangihe di utara Sulawesi yang berbatasan dengan Filipina selatan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.