SUARA CIREBON – Badan Meteorologi Kliamtologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hasil analisis gempa di selatan Garut dan Tasikmalaya yang guncangannya cukup kuat dan berdurasi mencapai 8 sampai 10 detik.
Melalui lamannya, BMKG melaporkan telah meneliti lokasi episenter atau pusat gempa dan kedalaman hiposenter dari gempa Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Gempa Garut yang terjadi pada Sabtu tengah malam, 27 April 2024, menurut analisis BMKG, merupakan jenis gempa bumi menengah.
Terjadi akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia.
Lokasi pergerakan atau tumbukan gempa Garut di perairan selatan Jawa Barat itu lebih populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
“Analisis BMKG mengungkapkan, mekanisme sumber gempa Garut menunjukkan bahwa gempabumi memiliki pergerakan naik (thrust fault),” tulis BMKG.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Garut pada Sabtu tengah malam.
Pusat gempa Garut berada di laut atau Samudra Hindia dengan kedalaman mencapai 70 kilometer, dan parameter 8,42 Lintang Sselatan dan 107,26 Bujur Timur.
Jarak gempa mencapai 115 km sebelah Barat Daya Garut dan Tasikmalaya. Gempa dirasakan kuat di seluruh Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Banten hingga Jakarta dan Ciayumajakuning atau utara Jawa Barat.
Gempa menengah di selatan Garut dan tasikmalaya yang berkekuatan M6,2 itu tidak berpotensi tsunami.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah
Kerugian materil akibat gempa terus bertambah. Berdasar laporan Pusat Pengenalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB tercatat, hingga Ahad, 28 April 2024, total rumah yang terdampak sementara mencapai 110 unit.
Rincian berdasarkan tingkat kerusakannya meliputi 3 unit rumah rusak berat (RB), 21 unit rumah rusak sedang (RS), 34 unit rumah rusak ringan (RR), 11 unit rumah terdampak, dan 41 unit rumah rusak.
Dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Garut sebanyak 41 unit rumah, Kabupaten Bandung 24 unit rumah, Kabupaten Sukabumi 17 unit rumah, Kabupaten Tasikmalaya 7 unit rumah, dan Kita Tasikmalaya 5 unit rumah.
Korban terdampak dari gempa juga mengalami penambahan. Hingga siang ini, korban luka akibat gempa berjumlah 8 orang dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak.
Selain tempat tinggal atau rumah, gempa mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan sarana kesehatan atau rumah sakit.
BPBD Provinsi Jawa Barat merangkum daerah terdampak, antaranya :
– Kabupaten Garut
– Kabupaten Tasikmalaya
– Kota Tasikmalaya
– Kabupaten Sukabumi
– Kabupaten Bandung Barat
– Kabupaten Ciamis
– Kabupaten Bandung
– Kabupaten Pangandaran
– Kabupaten Sumedang – Kota Banjar.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.