SUARA CIREBON – Langkah sejumlah elite DPC PKB Kabupaten Cirebon dalam melakukan pendekatan kepada anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, H Satori, dikecam mantan ketua DPC PKB, H Sugiarto.
Mantan anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cirebon periode 2014-2019 itu menilai, langkah para pengurus DPC partainya itu menyalahi etika politik. Terlebih PKB bukan partai kecil di Kabupaten Cirebon.
Apa pun alasannya, lanjut Sugiarto, kehadiran pengurus DPC PKB ke kediaman tokoh NasDem kemarin, sebagai langkah blunder.
“Kaya partai nggak laku. Pun ketika komunikasinya tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkada,” ujar Sugiarto kepada awak media, Senin, 29 April 2024.
Pria yang akrab disapa Kaji Ato (Jito) itu mengatakan, meski tidak mengakui, namun publik pasti membaca pertemuan itu mengarah ke Pilkada, baik dalam rangka pencalonan maupun arah koalisi partai.
“Kecuali, H Satori sudah ada niatan mau mencalonkan diri ke PKB. Itu pun harusnya orangnya ( Satori, red) yang datang ke DPC PKB. Bukan tiba-tiba kita datang ke rumahnya. Harusnya, partai sekelas PKB bisa bermain cantik,” ujarnya.
Ia menyebut, seharusnya DPC tidak melakukan penjajakan personal, sebelum desk pilkada di buka. Terlebih pembukaan penjaringan dan penyaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon baru akan dibuka oleh DPC PKB pada awal Mei nanti.
“Faktanya sekarang belum dibuka, walaupun Pak Sekretaris sudah menyatakan itu dalam rangka menjelang dibukanya pendaftaran bursa cabup-cawabup di DPC PKB per 1 Mei. Tapi kenapa sudah cawak cawuk. Disayangkannya ke partai yang lebih kecil lagi,” katanya.
Harusnya, menurut Jito, kalau arahnya untuk penjajakan koalisi, datangnya ke kantor DPD NasDem.
“Kalaupun ke personal orangnya, ketua DPC yang jadi representasi partai. Lagian di internal PKB sendiri banyak figur yang sudah terlihat akan mendaftar, baik dari kalangan muda, maupun tua. Sebut saja, seperti Hj Yuningsih, kemudian Pandi dan Darusa. Termasuk, Muhammad Abdullah Syukri atau Gus Abe serta Helmi Faisal,” terangnya.
Nama-nama itu, menurut Jito, semuanya mumpuni dan layak untuk dicalonkan, karena memiliki basis massa yang kuat. Selain itu, ketika desk pilkada sudah dibuka, dengan sendirinya beragam figur itu akan berdatangan.
“Baik dari internal partai maupun dari luar. Bisa saja, nanti dari kalangan NU ada figur yang mendaftar. Kan begitu,” katanya.
Disinggung soal keberadaan Luthfi (Ketua DPRD Kabupaten Cirebon 2019-2024), apakah masih memiliki kans untuk direkomendasi? Menurutnya, posisi ketua DPRD Kabupaten Cirebon saat ini, posisinya sebagai kartu mati. Berat untuk kembali diorbitkan menjadi kandidat Cabup maupun Cawabup.
“Luthfi wis bli payu (sudah tidak laku, red),” katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebut, sejumlah pengurus DPC PKB dikabarkan tengah mendekati H Satori. Itu setelah perwakilan DPC PKB Jumat kemarin (Jumat, 26 April 2024) bertandang ke kediaman tokoh NasDem sekaligus anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jabar VIII tersebut.
Pertemuan itupun terbaca sebagai upaya untuk merajut kembali kebersamaan yang sudah sejak lama terbangun. Melanjutkan tradisi, kedua parpol berkoalisi.
Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswin Janata menjelaskan kehadirannya ke kediaman politisi NasDem tersebut, hanya agenda silaturahmi karena masih momentum halal bihalal.
Selain itu, menurut Waswin agenda kemarin juga sekaligus menjalankan perintah Ketua Umum PKB, Abdul Muhaemin Iskandar, untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat yang berpotensi, bahwa PKB sudah mempersiapkan diri menghadapi Pilkada.
“Kebetulan PKB itu mau membuka ceremonial opening terkait rekrutmen calon kepala daerah. Nanti dibuka 1 Mei,” kata Waswin.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.