SUARA CIREBON – Luas cakupan panen di Kabupaten Indramayu terus meluas. Hingga memasuki awal Juni 2024, telah mencapai 70 persen.
“Sudah mencapai 70 persen, sekitar 80 ribu sampai 90 ribu hektare sawah yang dipanen,” tutur Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, H Sutatang, Minggu, 2 Juni 2024.
Dari pengamatan KTNA, panen untuk musim tanam rendeng (MT Rendeng) diperkirakan akan berakhir pada akhir Juni atau awal Juli.
Sutatang menjelaskan, sejauh ini, belum terlihat ada kendala selama musim panen rendeng tahun 2024 ini.
Untuk lahan yang belum panen, sejauh pengamatan KTNA, tidak terlihat ada kendala berarti.
Kendatipun di sejumlah tempat hujan sudah mulai jarang turun, namun tidak signifikan karena sebagian besar tanaman padi telah memasuki usia panen.
“Kalau memasuki usia panen, tidak banyak membutuhkan air. KTNA melihat sampai panen tidak ada kendala berarti,” tutur Sutatang.
KTNA melihat kendala justru terjadi pasca panen atau setelah panen. Sebab di sejumlah wilayah Pantura sudash mulai kekeringan.
“Kendala justru nanti setelah panen. Karena kekeringan, sejumlah daerah tidak bisa mengolah tanah untuk tanam berikutnya,” tutur Sutatang.
Harga Gabah
Ketua KTNA Indramayu Sutatang mengungkapkan soal harga gabah. Dari pemantauan pihaknya, harga gabah relatif normal.
Harga gabah atau Gabah Kering Panen (GKP) dihargai antara Rp.6.500 sampai Rp.6.700 per kilogram.
Sedangkan untuk harga Gabah Kering Giling atau GKG antara Rp.7.500 sampai Rp.7.800 per kg.
“Kalau dari sisi harga, relatif normal,” tutur Sutatang.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.