SUARA CIREBON – Kang Dedi Mulyadi (KDM) tak bisa membendung air mata saat mendengar kisah pilu yang dialami Aldi dan kakaknya, Eka Sandi, terpidana seumur hidup kasus kematian Vina dan Eki.
Aldi adalah adik kandung Eka Sandi. Kepada KDM, Aldi mengungkapkan bahwa dirinya sempat ikut ditangkap dan ditahan oleh Polres Cirebon Kota (Polres Ciko) terkait kasus kematian Vina dan Eki.
Pada 31 Agustus 2016, saat anggota Polres Ciko menangkap sekelompok pemuda yang sedang nongkrong di SMP Negeri 11 Kota Cirebon di Jalan Saladara, Aldi berboncengan dengan Saka Tatal, terpidana vonis 8 tahun kasus kematian Vina dan Eki.
Aldi Bersama Saka Tatal hendak menemui kakaknya, Eka Sandi setelah membeli bensin di SPBU. Keduanya bermaksud menyerahkan sepeda motor ke kakaknya.
Namun sampai di SMP Negeri 11 Kota Cirebon, sudah banyak polisi yang sedang menangkapi sekelompok pemuda, diantaranya kakaknya, Eka Sandi.
Saat Aldi dan Saka Tatal mendekat, bermaksud untuk menanyakan ada apa, tiba-tiba polisi juga menangkap keduanya.
Bersama 7 pemuda lain, termasuk Eka Sandi, Aldi dan Saka Tatal yang saat itu masih berusia di Bawah 17 tahun diangkut dan ditahan di Polres Ciko.
Sampai di kantor polisi, Aldi, Saka Tatal dan juga kakaknya Eka Sandi serta lainnya langsung disika habis-habisan.
“Saya ikut ditangkap dan ditahan. Padahal saya dan Saka Tatal mau menyerahkan motor milik kakak, Eka Sandi,” tutur Aldi kepada KDM.
Aldi pun menceritakan kisah tragis yang dialami selama ditahan di Polres Ciko. Diungkapkan, ia menjalani berbagai siksaan keji.
“Rambut saya dibakar, dipukul, diestrum, bahkan mata dan ini (alat kemaluan) diberi balsam. Saya seharian disiksa, begitu juga lainnya,” tutur Aldi.
Aldi akhirnya memang dikeluarkan oleh polisi. Namun sekujur tubuhnya terluka parah. Bahkan ia sampai tidak bisa jalan selama sebulan.
“Muka saya sudah mirip Chris John Pak,” tutur Aldi kepada KDM.
Aldi menceritakan kalua dirinya bebas karena tidak mengaku meskipun disiksa. Ia juga sempat diberitahu oleh kakaknya untuk tidak pernah mengaku.
Demi melindungi adiknya, Eka Sandi justru mengaku. Mnegikuti sesuai perintah anggota polisi yang menyiksa mereka selama di tahanan.
“Kamu punya kakak hebat banget. Demi melindungi adiknya, ia rela mengorbanka diri,” tutur KDM sengan perkataan yang berat.
Saat itulah terlihat Kang Dedi Mulyadi ikut trenyuh mendengarkan cerita Aldi. Terlihat dalam video di Kanal YouTube, Kang Dedi Mulyadi tak tahan, ia sempat meneteskan air mata.
“Saya sangat sedih. Kamu punya kakak hebat banget,” tutur KDM.
Aldi juga menangis saat menceritakan soal kakaknya, Eka Sandi yang demi melindungi adiknya, rela mengorbankan dirinya dan terpaksa mengaku terkait peristiwa kematiann Vina dan Eki.
“Ya Pak. Kakak saya baik sekali. Dia bilang ke saya untuk jangan pernah mengaku. Saya disiksa Pak. Bahkan saat saya mau keluar, kepala saya sempat ditembak tiga kali dengan peluru karet,” tutur Aldi.
Aldi memang akhirnya terbebas dari tuduhan polisi. Berbeda dengan kakaknya, Eka Sandi yang kini divonis seumur hidup, serta keponakannya, Saka Tatal yang sempat divonis 8 tahun dan menjalani masa penahanan selama 3 tahun.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.



















