SUARA CIREBON – Usai mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tahun 2016 ke penyidik Polda Jabar, Liga Akbar alias Gaga Awod meminta perlindungan melalui tim pengacara Pegi Setiawan.
Liga Akbar Bersama tim pengacara Pegi Setiawan meminta perlindungan kepada LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) serta ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
“Kami minta perlindungan ke LPSK dan Komnas HAM untuk Liga Akbar,” tutur Yudia Alamsyah, salah satu pengacara Pegi Setiawan, Rabu 5 Juni 2024.
Liga Akbar sempat memberi keterangan kepada penyidik Polda Jabar di Bandung pada Selasa 4 Juni 2024. Ia membuat pengakuan sangat mengejutkan, termasuk mencabut BAP.
BAP yang dicabut Liga Akbar adalah berita acara saat dirinya diminta sebagai saksi kasus kematian Vina dan Eki oleh penyidik Polres Cirebon Kota atau Polres Ciko.
Liga Akbar, seperti dituturkan Yudia Alamsyah, mencabut beberapa keterangan penting di BAP terdahulu tahun 2016, dengan alasan tidak sesuai dengan fakta yang dialami saat dirinya Bersama Eki dan Vina.
Liga Akbar merupakan salah satu teman dekat Eki dan Vina. Pada malam kejadian, Sabtu malam 27 Agustus 2016, mereka sempat naik motor bareng meyusuri Jalan Perjuangan Kota Cirebon ke arah Sumber.
Hanya saja, dalam pengakuan terbarunya, Liga Akbar Bersama Eki dan Vina hanya sampai depan SMA Negeri 4 Kota Cirebon.
Liga Akbar pulang, sedangkan Eki dan Vina melanjutkan perjalanan ke Sumber karena mau ke Kuningan Bersama teman-temannya sesame anggota XTC.
Keterangan Liga Akbar sesuai dengan keterangan yang disampaikan Reino Sukriano, Sekertaris Jendral XTC Cirebon tahun 2016 yang menceritakan bahwa Sabtu malam, XTC ada rapat internal ke Cipaniis, Kuningan.
Menurut Reino, teman-teman XTC menunggu kedatangan Eki dan Vina pada Sabtu malam 27 Agustus 2016. Namun Eki tidak datang sampai akhirnya tersiar kabar kalau ada anak XTC kecelakaan di fly over.
“Malam itu rencana ke Cipaniis Kuningan batal. Anak-anak malah ke fly over setelah dengar ada informasi. Namun karena tubuhnya sudah dibawa ambulans, akhirnya anak-anak XTC ke rumah sakit, ternyata benar yang kecelakaan itu Eki dan Vina,” tutur Reino dalam wawancara di Kanal YouTube Diskursus Net.
Terkait permintaan perlindungan ke LPSK dan Komnas HAM, Yudia Alamsyah menjelaskan, perlindungan bagi Liga Akbar sangat penting. Sebab ia merupakan saksi kunci terkait kasus kematian Vina dan Eki.
“Kami sudah resmi mengajukan perlindungan ke LPSK dan Komnas HAM. Kesaksian Liga Akbar sangat mengejutkan. Ini menyebabkan ia butuh perlindungan dari negara melalui LPSK,” tutur Yudia Alamsyah.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.