SUARA CIREBON – Pelacakan Pegi Setiawan yang di medsos ramai diviralkan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eki Cirebon, membawa Kang Dedi Mulyadi (KDM) sampai ke Gadok, Cianjur.
KDM menemui sosok bernama Pegi Setiawan, putra pertama pasangan Cecep dan Elis, berprofesi sebagai tukang bangunan, yang lahir dan besar di Cianjur.
Pegi Setiawan yang namanya viral di medsos, bahkan dituding sebagai tersangka DPO (Daftar Pencarian orang), bahkan tak pernah sekalipun pergi ke Cirebon.
Namun, di luar perkiraan, ramainya Pegi Setiawan diviralkan di medsos sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eki, malah menjadi berkah.
Berkah itu datang setelah KDM menemui Pegi Setiawan ke rumahnya di Cianjur. Pegi Cianjur ini jadi korban cocokologi yang ramai di medsos karena kebetulan memiliki nama sama dengan orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kemarin Kang Dedi Mulyadi (KDM) berkunjung ke rumah Pegi di Cianjur. Ia putra pertama dari pasangan Cecep dan Elis yang lahir dan besar di Cianjur. Bahkan belum pernah ke Cirebon tempat di mana kedua korban tewas.
Agar semua clear, KDM meminta Pegi Setiawan menunjukkan semua dokumen yang dipunya mulai dari akta kelahiran hingga ijazah sekolah. Saat dilihat pada akta tertulis Pegi Setiawan, seorang perempuan bukan laki-laki. Hal tersebut diklaim terjadi karena salah teknis.
Sementara untuk ijazah semuanya sama. Hanya saja untuk ijazah SMK, Pegi Setiawan belum memilikinya lantaran masih memiliki tunggakan di sekolah yang harus dilunasi.
“Dulu lulus tahun 2016 dari SMK Al Hasyimiyah jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan),” kata Pegi Setiawan.
Soal geng motor, Pegi Setiawan mengaku sempat menjadi anggota Moonraker. Namun ia pertama masuk Moonraker tahun 2017. Saat sekolah ditolak masuk Moonraker karena masih sekolah.
Baru setelah lulus, tahun 2017 ia diterima. Pegi Setiawan tertarik masuk Moonraker karena menganggap banyak kegiatan positif di klub motor tersebut.
Hal unik, meski masuk kelompok motor Moonraker, namun Pegi Setiawan mengaku tidak punya motor. Kalau ikut kegiatan, ia hanya membonceng temannya.
“Motor gak punya, karena banyak yang gak punya motor masuk. Jadi ikut bonceng sama teman. Kalau disini moonraker banyak kegiatan positif, kalau puasa sering berbagi takjil. Gak pernah ada konflik. Gak pernah ke luar kota paling sekitaran Cianjur saja,” katanya.
Belakangan Pegi Setiawan kaget karena namanya terseret kasus kematian Vina Cirebon. Banyak yang menuduh ialah sebagai pelaku sebenarnya yang menyebabkan kedua korban tewas. Padahal selama ini Pegi Setiawan mengaku belum pernah ke Cirebon.
“Saya mah biar saja karena tidak merasa, biarkan ada yang mengancam juga, kalau benar Pegi pelaku pasti kabur dan takut. Pegi berharap jangan bully terus bilang pembunuh, kasihan orang tua, semoga cepat selesai, cepat terungkap, jangan ada korban cocoklogi lagi,” ucapnya.
Hal yang terasa menggelikan, di kalangan netizen, Pegi Setiawan disebut sebagai anak Bupati Cirebon yang sengaja disembunyikan di Cianjur.
“Wah kamu jadi senang dong, dikira anaknya bupati,” tutur KDM.
Terungkap, Pegi Setiawan di Cianjur juga dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya sudah bercerai sejak masih kecil.
Ayahnya, Cecep, ternyata juga hanya sebagai kuli bangunan. Pegi sendiri, usai lulus SMK, jadi tukang ojeg. Itupun sepeda motornya pinjam dari adik kandungnya.
Hal menyedihkan, meski sudah lulus SMK, Pegi belum punya ijazah. Ijazah kelulusannya tak pernah diambil karena masih punya tunggakan.
“Malu Pak. Masih punya tunggakan,” tutur Pegi Setiawan kepada KDM.
Mendengar itu, KDM spontan langsung mendatangi SMK Al Hasyimiyah, untuk memastikan apakah ijazah Pegi Setiawan benar belum diambil.
Pihak sekolah membenarkan hal tersebut karena sejak kelulusan Pegi Setiawan belum cap tiga jari. Pegi enggan mengambil ijazah karena masih memiliki tunggakan sebesar Rp 3,8 juta di sekolahnya.
“Ini saya bayar. Jadi setiap peristiwa selalu ada hikmahnya, kalau tidak ada peristiwa Vina dan Eki di Cirebon tidak akan ada yang melunasi,” ujar KDM.
Kang Dedi Mulyadi berharap dengan ijazah SMK sudah di tangan, Pegi Setiawan bisa mencari pekerjaan yang layak. Tidak sekadar mengandalkan uang dari menjadi tukang ojek menggunakan motor milik adiknya.
“Saya harap Pegi bisa memanfaatkan ijazahnya untuk melamar pekerjaan. Saya doakan dapat pekerjaan yang lebih baik untuk masa depannya,” tutur KDM yang juga meminta netizen berhenti menuding Pegi Setiawan dari Cianjur terkait dengan kematian Vina dan Eki Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.