SUARA CIREBON – Pipa minyak yang bocor mencemari sungai dan laut di pesisir Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu diakui ternyata milik jaringan Pertamina EP.
Informasi yang diperoleh, Senin 17 Juni 2024, kebocoran terjadi pada jaringan pipa yang menghubungkan Stasiun Pengumpul Utama atau SPU A MGS Balongan KP 10.
“Benar ada kebocoran pada jaringan pipa kami. Di pipa penghubung SPU A MGS Balongan KP 10,” jelas Asep M Abioga, Pjs Head of Communication, Relation & CID Zona 7 Pertamina EP.
Asep mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan kebocoran di wilayah Lombang.
“Kami telah menerima laporan dan langsung mengecek ke lokasi, tak lama setelah menerima laporan,” tutur Asep.
Seperti diketahui, nelayan Lombang terkejut ketika melihat ceceran minyak berwarna hitam mencemari sungai dan pesisir wilayahnya.
Seorang nelayan, lantas membuat video tentang ceceran minyak berwarna hitam yang mencemari sungai dan laut wilayah pesisir Lombang.
“Ini ada kebocoran pipa Pertamina. Minyaknya mencemari sungai dan laut,” tutur nelayan yang videonya sempat viral pada Sabtu, Minggu 16 Juni 2024.
Terlihat dalam video ceceran minyak berwarna hitam menutupi permukaan sungai dan laut.
Pencemaran akibat tumpahan atau ceceran minyak itu dikeluhkan nelayan. Teurtama nelayan pantai yang selama ini mencari ikan di wilayah pesisir.
“Ikan-ikan jadi ikut tercemar,” tutur nelayan Lombang.
Menyusul kebocoran tersebut, Bupati Indramayu, Hj Nina Agustina sempat geram. Ia meminta Pertamian secepatnya mengatasi kebocoran dan pencemaran tersebut.
Nina Agustina menilai Pertamina lalai dalam melakukan perawatan terhadap asetnya seperti jaringan pipa.
“Mestinya ada pemeriksaan berkala. Supaya tahu mana pipa yang sudah harus diperbaiki. Kalau begini nelayan rugi,” tutur Bupati Nina Agustina.
Pertamina EP memohon maaf atas insiden bocornya pipa miliknya. BUMN itu berjanji akan lebih intens lagi dalam melakukan pengawasan dan pemeliharaan asetnya, terutama jaringan pipanya.
“Kita langsung bersihkan. Clean up. Kita pasang safety line lalu membersihkan crude yang tumpah dengan menggunakan oil boom,” tutur Asep.
Kebocoran pipa Pertamina EP bukan pertama kali. Berkali-kali sering terjadi insiden yang sama. Buntutnya nelayan dan masyarakat pesisir sangat dirugikan.
Sebab saat pipa bocor, langsung terjadi pencemaran. Ini mempengaruhi kualitas ikan hasil tangkapan, terutama bagi nelayan pantai.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.