SUARA CIREBON – Tak hanya mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tahun 2016, Loga Akbar, juga mengungkapkan fakta sebenarnya yang dialami pada malam kematian sahabatnya, Muhammad Rizky Rudiana alias Eki dan kekasihnya, Vina.
Liga Akbar juga mengungkapkan apa yang terjadi ketika ia ke Rumah Sakit atau RS Gunung Jati Kota Cirebon untuk menengok keadaan Eki pada Sabtu malam 27 Agustus 2016 lalu.
Di RS Gunung Jati Kota Cirebon, Liga Akbar mengaku sempat bertemu Rudiana (kini Iptu Rudiana, Kapolsek Kapetakan), ayah kandung Eki yang pada Agustus 2016 masih menjadi Kepala Unit di jajaran Satnarkoba di Polres Cirebon Kota atau Polres Ciko.
Di RS Gunung Jati Kota Cirebon, Liga Akbar sempat ditanya oleh Rudiana, apakah dirinya bersama Eki dan Vina saat terjadi kecelakaan.
Liga Akbar menjawab tidak. Kepada Rudiana, ia mengatakan kalau saat kejadian sudah berpisah dengan Eki dan Vina.
“Saya jawab tidak Pak. Saya di SMA 4 bersama teman saya, berinisial R,” jawab Liga Akbar kepada Rudiana seperti disampaikan kepada wartawan, Senin 17 Juni 2024.
Liga Akbar menjelaskan posisinya ketika mendapat kabar Eki kecelakaan. Ia sedang berada di depan warung di SMA Negeri 4 Kota Cirebon di Jalan Perjuangan.
“Saya dapat kabar temannya bernama T. Sedangkan T dapat kabar dari ketua XTC 4 Sumber. Kabar disampaikan melalui telefon. Kabarnya, Eki meninggal dunia karena kecelakaan,” tutur Liga Akbar.
Liga Akbar merupakan saksi kunci dalam pengungkapan misteri penyebab kematian Vina dan Eki pada Sabtu malam 27 Austus 2016.
Eki dan kekasihnya, Vina, diketemukan dalam keadaan terluka parah di Jalan Raya Kalitanjung-Talun-Sumber di fly over Kepompongan.
Eki dalam keadaan sudah meninggal dunia saat ditemukan. Sedangkan Vina Dewi Arista alias Vina, masih hidup, namun terluka parah dan sangat kritis kondisinya.
Liga Akbar mengaku sebelum kejadian, sempat bersama Eki dan Vina. Namun keduanya berpisah di SMA Negeri 4 Kota Cirebon karena Eki dan Vina akan ke Kuningan bersama kelompok motornya, XTC.
“Saya berpisah di SMA 4. Eki dan Vina mau ke Kuningan, ada acara dengan klub motornya, XTC,” tutur Liga Akbar.
Posisi Liga Akbar menjadi penting dalam pengungkapak kasus ini. Sebab, dalam BAP di tahun 2016, Liga Akbar mengaku bersama Eki dan Vina naik motor ke Kuningan.
Lalu di depan SMP Negeri 11 Kota Cirebon di jalan Saladara, masih satu rangkaian dengan Jalan Perjuangan, dilempari oleh sekawanan orang dan dikejar.
Liga Akbar, dalam BAP tahun 2016, mengaku masuk ke gang sehingga selamat. Sedangkan Eki dan Vina lari ke arah fly over dikejar oleh sekelompok kawanan sepeda motor.
Kesaksian di BAP tahun 2016 itu belakangan dicabut. Liga Akbar mengungkapkan bahwa ia bersama Eki dan Vina sampai di SMA Negeri 4 Kota Cirebon, dan tidak ikut ke Kuningan.
“Yang sebenarnya, saya berpisah di SMA 4. Saya tidak ikut ke Kuningan. Jadi saya tidak tahu soal pelemparan dan pengejaran,” tutur Liga Akbar.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.