SUARA CIREBON – Pasar Palimanan bakal direvitalisasi dalam waktu dekat ini. Pasar tradisional yang dikenal masyarakat dengan nama Pasar Minggu itu masuk ke dalam salah satu proyek strategis Kabupaten Cirebon.
Kepala Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Ardiles Alfa Jatiwantoro, mengatakan, saat ini proses revitalisasi Pasar Palimanan sudah masuk tahap lelang.
Ia mengatakan, anggaran revitalisasi Pasar Palimanan bersumber dari bantuan provinsi (banprov) Jawa Barat dan termasuk ke dalam proyek strategis Kabupaten Cirebon.
“Anggarannya Rp15 miliar. Saat ini sedang tahap lelang, ditargetkan akhir Desember selesai,” kata Ardiles, Rabu, 17 Juli 2024.
Menurut Ardiles, alokasi anggaran sebesar Rp15 miliar tersebut untuk membangun 145 kios baru dan menata ulang kawasan pasar tersebut. Rencananya, Pasar Palimanan akan dibangun dua lantai. Dimana, lantai bawah diperuntukkan sebagai lahan parkir dan lantai dua untuk pasar (kios-kios).
“Itu sesuai dengan saran dari instansi terkait. Harus mundur 20 meter dari bahu jalan. Jadi pasar lama ada 2 baris, kios hilang,” kata Ardiles.
Ia menjelaskan, pembangunan pasar menjadi dua lantai tersebut disebabkan karena keterbatasan tanah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Selain itu, juga untuk menata kawasan parkir di sekitar pasar tersebut.
“Nanti setelah jadi, di depan pasar pasti akan tampak luas. Dan kita juga ingin menertibkan parkir di bahu jalan dan menempatkan parkir di dalam,” paparnya.
Namun untuk menuntaskan pembangunan pasar tersebut, Ardiles menyebut, masih membutuhkan anggaran sebesar Rp27 miliar lagi, agar dapat menampung 414 kios, 181 los dan 168 lemparkan.
“Tahun ini baru 145 kios. Masih ada 269 kios lagi yang belum direvitalisasi, juga 181 los dan 168 lemparkan. Jadi akan kita ajukan Rp27 miliar lagi ke provinsi. Harapannya tahun depan mendapatkan anggaran lagi,” imbuhnya.
Saat proses revitalisasi nanti, pedagang akan ditempatkan di pasar darurat yang dianggap layak.
“Pasar darurat di dalam pasar. Ditempatkan di tanah yang tidak ada penghuni, di antaranya los yang ditinggalkan pedagang,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.