SUARA CIREBON – Sedikitnya 8 rumah warga di Blok Nagrak, Desa Sedong Kidul, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, terancam ambruk, lantaran tebing/bibir Sungai Cigarugak di sekitar permukiman warga mengalami longsor.
Pantauan Suara Cirebon di lapangan, longsor di sekitar permukiman warga Blok Nagrak, Desa Sedong Kidul tersebut, tidak hanya terjadi di satu lokasi tetapi di sejumlah titik tebing sungai.
Warga setempat, Suhandi, menuturkan, sudah bertahun-tahun bibir sungai tersebut belum ada penanganan. Sehingga, setiap waktu semakin mengikis tebing, sehingga dampaknya daerah yang terkikis makin mendekati dan mengancam rumah warga.
“Setiap musim hujan, kami selalu dihantui perasaan khawatir rumah yang kami tinggali ambruk,” ujar Suhandi, saat ditemui, Kamis, 18 Juli 2024.
Menurut Suhandi, hingga saat ini belum ada penanganan dari instansi terkait untuk pembronjongan atau membuatan tebing penahan tanah di Sungai Cigarugak tersebut. Kondisi tersebut, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi rumah warga.
“Kami berharap ada penanganan secepatnya untuk pembuatan bronjong di sungai tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kuwu Sedong Kidul, H Ahmad Saehu mengatakan, pihak desa telah berupaya maksimal agar tebing segera dilakukan pembronjongan. Akan tetapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda dibuatkan bronjong.
“Kami telah melaporkan ke instansi terkait, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, namun belum ada realisasi,” kata Saehu.
Menurut Saehu, longsor pada tebing sungai yang terjadi beberapa tahun lalu, semakin lama makin berpotensi menggerus rumah dan jembatan utama desa. Jika hal itu sampai terjadi, ia khawatir, akan memutus jalur transportasi dan akan berdampak ribuan warga terisolir.
“Saat ini pondasi jembatan sudah terkikis dan akan berdampak rumah warga sekitar mengalami ambruk. Maka untuk minimalisasi korban jiwa, kami berharap adanya penanganan Sungai Cigarugak ini. Memang sempat ada bantuan dari instansi terkait dengan memberikan karung untuk pembronjongan, namun kami kecewa lantaran bantuan tersebut tidak disertai material tanah untuk mengisi karung, dan pekerjaan seluruhnya dilakukan oleh pemerintah desa,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.