SUARA CIREBON – Tim arkeolog Kabupaten Indramayu memperoleh temuan artefak arekologi berupa batu tapak kaki dari sebuah situs di wilayah Kecamatan Balongan.
Artefak batu tapak kaki tersebut ditemukan di dalam sebuah sumur tua di situs Dampu Awang Desa Sudimampir tersebut.
Batu tapak tersebut merupakan jenis batu andesit yang berisikan satu tapak kaki manusia dewasa.
Hal mengejutkan, tapak kaki ini berukuran besar untuk ukuran telapak kaki manusia dewasa. Hampir 2 sampai 3 kali kaki laki-laki dewasa normal.
Untuk di Indramayu, ini baru kali pertama ditemukan. Namun di daerah lain temuan artefak berupa batu tapak ini sudah banyak ditemukan.
Arkeolog Dedy S Musashi menilai temuan artefak oleh warga di Desa Sudimampir ini merupakan temuan sangat menarik.
“Ini menarik karena belum pernah ada temuan sejenis ini di Indramayu selama ini,” tutur Dedy.
Menurutnya, tim arkeolog masih mencari tahu apa fungsi batu tapak tersebut terkait konteksnya dengan temuan di sekitar lokasi temuan batu tapak.
“Temuan ini sangat menarik. Kita lakukan dokumentasi awal terhadap temuan tersebut,” jelas Dedy.
Dedy merinci, di luar Kabupaten Indramayu temuan batu tapak ini pernah terjadi di Ciamis di Situs Astana Gede Kawali.
Batu tapak di Astana Gede Kawali berkaitan dengan perjalanan sejarah Kerajaan Galuh.
“Di Ciamis ada batu prasasti dengan nama Batu Tapak atau Prasasti V Astana Gede Kawali. Berkaitan dengan sejarah Kerajaan Galuh,” kata Dedy.
Untuk di Indramayu, temuan batu tapak kaki masih harus ada penelitian lebih lanjut secara arekologis.
“Harus ada penelitian lebih lanjut. Konteksnya dengan peristiwa sejarah apa. Mesti ada kerja arkeoligis lebih lanjut,” tutur Dedy.
Jika dilihat dari ukuran tapak, terlihat sepertinya merupakan tapak kaki laki-laki dewasa, namun sangat besar, bisa 2 sampai 3 kali lipat ukuran normal.
Ukuran kaki lebar sekitar 10 sentimeter dan panjang sekitar 20 sentimeter.
“Kita koordinasi dengan Balai Arkeologi untuk melakukan penelitian terhadap temuan artefak tapak kaki yang pertama kalinya di Indramayu dan jarang ditemukan di daerah lain,” tutur Dedy.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.