SUARA CIREBON – Benar kata orang bijak, janganlah kita membenci terlalu berlebihan terhadap seseorang ataupun sesuatu.
Begitu sebaliknya, orang bijak juga memberi nasehat, jikalau kita mencintai seseorang atau sesuatu, juga janganlah berlebihan.
Bersikap wajar dan proporsional, masih jauh lebih baik. Daripada kita benci secara membabi buta, maupun cinta secara membabi buta pula.
Membenci dan mencintai secara berlebihan, akan menutupi, tidak hanya akal sehat kita, juga ruang di dalam nurani kita.
Kita menjadi tidak adil, tidak saja terhadap seseorang atau sesuatu yang kita benci atau cinta, tetapi juga tidak adil terhadap diri sendiri.
Seketika, akal sehat dan hati nurani kita akan mati, terutup oleh kecintaan dan kebencian yang berlebihan.
Padahal, tidak ada seseorang pun di dunia itu sempurna. Begitu juga, tidak ada pula di di alam semesta, sesuatu yang sempurna.
Berikut pesan berantai yang terkirim di sejumlah grup WhatsApp (grup WA), berisi pesan soal mencintai dan membenci secara berlebihan.
MENCINTAI DAN MEMBENCI SESEORANG ATAU SESUATU SECARA WAJAR
JIKA kita mengagumi atau mencintai seseorang atau sesuatu janganlah berlebihan.
Sebab, boleh jadi apa yang kita kagumi atau kita cintai saat ini tersebut akan berubah menjadi seseorang atau sesuatu yang kita benci pada suatu saat nanti.
PERASAAN cinta (mencintai) dan perasaan benci (membenci), terhadap apa pun (termasuk seseorang) ada dalam diri manusia.
Manusia tidak pernah tahu hatinya. Sesekali manusia merasa senang atau merasa cinta. Namun, terkadang perasaan senang dan benci tersebut bisa berubah menjadi tidak senang, tidak cinta, bahkan menjadi benci.
MEMBENCI merupakan tabiat manusia. Setiap manusia memiliki rasa benci, apalagi setelah hatinya disakiti.
MEMBENCI karena disakiti oleh seseorang mungkin masih termasuk dalam kategori wajar. Dikatakan wajar asal kebencian tersebut tidak berlebihan.
MENCINTAI dan membenci adalah emosi jiwa yang bersifat dinamis. Mencintai dan membenci amat mudah berubah dari suatu waktu ke waktu yang lain.
MAKA, jika kita membenci seseorang atau sesuatu, janganlah berlebihan. Sebab, boleh jadi orang atau sesuatu yang paling kita benci tersebut, boleh jadi akan menjadi orang atau sesuatu yang kita cintai, kita kagumi pada suatu saat nanti.
SEJARAH telah membuktikan bahwa banyak manusia di dunia ini yang dulunya saling memuji, menyanjung, dan mencintai, akhirnya berubah menjadi saling menghujat, saling memaki, dan saling membenci.
BEGITULAH hati manusia. Hati yang merupakan wadah cinta dan kebencian tersebut, keadaannya lebih cepat mengalami perubahan dibandingkan dengan air yang mendidih.
PERIHAL cinta dan benci, kita diingatkan oleh Nabi Muhammad SAW,
“Cintailah orang yang kau cinta dengan sewajarnya. Sebab, boleh jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya. Sebab, boleh jadi pada suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cintai.”(H.R. Tirmidzi).
SEMOGA Allah rida menganugerahkan kepada kita semua: kesehatan, keselamatan, rahmat (kasih sayang-Nya), berkah (bertambahnya kebaikan), ampunan atas dosa-dosa kita, umur panjang, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.