SUARA CIREBON – Temuan fakta terbaru hasil penyelidikan terhadap pembunuhan pucuk pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh sangat mengejutkan.
Garda Revolusi Iran yang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian tewasnya Ismail Haniyeh ddibuat kaget.
Dari hasil penyelidikan, ternyata muncul fakta mengejutkan, Ismail Haniyeh, Ketua Biro Politik Hamas, tewas bukan karena rudal atau proyektil dari udara.
Kantor Berita Iran, IRNA, melaporkan, Ismail Haniyeh tewas bom yang dikendalikan dari jarak jauh.
Bom tersebut, diperkirakan sudah diletakan dan disembunyikan di dalam kamar dua bulan sebelum pembunuhan terjadi pada Rabu 31 Juli 2024 dini hari.
“Bukan karena serengan rudal dari udara. Tapi sebuah bom yang diletakan di dalam kamar. Bom diperkirakan disimpan sudah dua bulan sebelumnya,” tutur sumber-sumber tersembunyi dari otoritas Iran.
Terungkap, bom diletakan sejak lama di sebuah rumah yang merupakan perumahan veteran dalam pengamanan militer Iran di sebelah utara Teheran.
“Bom ini terpasang sejak lama. Jadi pembunuhan ini sudah direncanakan dua bulan lalu. Hanya diledakan dari jarak jauh untuk orang yang menjadi target (Ismail Haniyeh),” tutur sumber tadi.
Temuan ini sangat mengejutkan. Garda Revolusi Iran kini juga memperluas penyelidikan atas temuan tersebut.
Sementara jenazah Ismail Haniyeh, setelah sempat disholatkan di Teheran, dibawa ke Lusail, Qatar untuk dimakamkan.
Temuan hasil penyelidikan ini menumbulkan kontroversi luar biasa. Israel sendiri, tidak mengakui pembunuhan tersebut, kendatipun juga tidak menyangkal.
Sementara Presiden Iran yang baru dilantik, Masoud Pezeshkian menuding intelijen Israel di belakang aksi pembunuhan yang sangat rapih ini.
“Ini tindakan pengecut. Anda membuka jalan bagi kami untuk melakukan pembalasan setimpal,” tutur Masoud ditujukan ke Israel.
Israel sendiri, seperti diungkapkan Perdana Menteri (PM), Benyamin Netanyahu mengungkapkan kematian Ismail Haniyeh merupakan rahmat bagi warga Israel.
Netanyahu sendiri tidak mengakui keterlibatan intelijennya dalam pembunuhan tersebut. Namun, bagi rakyat Israel, kematian Ismail Haniyeh merupakan pembalasan setimpal atas penyerangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Kami tentu mensyukuri kematian ini,” tutur Netanyahu tanpa sedikitpun menyinggung keterlibatan intelijennya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.