SUARA CIREBON – Intelijen Iran yang membuka penyelidikan atau investigasi mengungkapkan hasil terkini dari penyebab tewasnya Ismail Haniyeh, pucuk pimpinan tertinggi Hamas.
Intelijen Garda Revolusi Iran mengungkapkan, kematian Ismail Haniyeh akibat ditembak dengan proyektil dari jarak dekat yang dikendalikan dari Udara.
Proyektil itu membawa tujuh kilogram bahan bom berdaya ledak kuat. Dari Udara dan dikendalikan dari jarak jauh, proyektil itu menghantam halaman rumah tempat Ismail Haniyeh menginap Bersama pengawalya.
“Bom meledak di halaman ruangan tempat Ismail Haniyeh menginap. Menimbulkan daya ledak tinggi, menghancurkan bangunan dan menewaskan target,” demikian pernyataan resmi Garda Rveolusi Iran.
Spekulasi mengenai bom yang disimpan dua bulan lebih dinyatakan bukan merupakan kenyataan. Hasil penyelidikan lebih intens, intelijen Iran mengungkapkan hasil temuan olah tempat kejadian dan memberi kesimpuan soal penyebab kematian Ismail Haniyeh.
Kantor berita Iran, IRNA melaporkan hasil investigasi di lokasi kejadian tewasnya Ismail Haniyeh yang menginap di wisma tamu di Kawasan perumahan veteran yang berada dalam kontrol militer Iran di Teheran sebelah utara.
Garda Revolusi Iran juga menyatakan telah menangkap dan menahan puluhan orang, termasuk sejumlah perwira militer di bagian intelijen.
Mereka yang ditangkap dimasukan ke dalam karantina. Seluruh handhone dan peralatan elektronik disita dan tengah diteliti setiap detil pembicaraan.
Kepala Biro Politi Hamas, Ismail Haniyeh dibunuh di kamar tempatnya menginap di wisma veteran di Kawasan Teheran Utara pada Rabu dini hari 31 Juli 2024.
Ismail Hnaiyeh tewas Bersama pengawalnya. Siang harinya, ia baru saja menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian. Presiden Masoud langsung menggelar rapat darurat untuk pekerjaan pertamanya setelah resmi dilantik ebagau Presiden Iran.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.