SUARA CIREBON – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, dr. Bambang Sumardi, batal mengundurkan diri dari jabatannya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai mengatakan, dr Bambang Sumardi memang telah mengajukan pengunduran diri kepada dirinya selaku Sekda dan kepada Pj Bupati Cirebon secara lisan.
Namun, permohonan itu ditolak dan Pemkab Cirebon mempertahankan Bambang Sumardi sebagai direktur RSUD Arjawinangun.
Menurut Hilmi, keputusan itu diambil setelah pertemuan antara Pemkab Cirebon dan pihak RSUD Arjawinangun, yang juga dihadiri oleh Pj. Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya. Dalam pertemuan tersebut, Pj Bupati meminta dr. Bambang untuk menata kembali manajemen rumah sakit.
dr Bambang, lanjut Hilmi, juga diberi keleluasaan menata ulang manajemen RSUD Arjawinangun.
“Menata organisasi besar seperti RSUD Arjawinangun memerlukan kerja sama berbagai pihak, penataan manajemen secara menyeluruh harus dilakukan agar pelayanan publik bisa maksimal. Saya juga meminta penguatan jejaring dengan puskesmas di wilayah barat agar pasien dari puskesmas tersebut bisa dirujuk ke RSUD Arjawinangun,” kata Hilmi, Jumat, 2 Agustus 2024.
Hilmi menjelaskan, memaksimalkan jejaring adalah agar pasien puskesmas di wilayah barat semaksimal mungkin harus bisa dirujuk ke RSUD Arjawinangun. Ini bisa menambah jumlah kunjungan pasien.
“Sorotan lain adalah perlunya meningkatkan remunerasi dokter spesialis yang saat ini dirasa sangat minim. Banyak dokter spesialis di RSUD Arjawinangun yang mengeluh dengan minimnya remunerasi yang mereka terima, yang disebabkan oleh berkurangnya kunjungan pasien karena pelayanan yang perlu ditingkatkan,” katanya.
Untuk itu, lanjut Hilmi, Pemkab Cirebon ke depan punya program menyekolahkan dokter-dokter muda supaya bisa menjadi dokter spesialis dengan subsidi biaya.
Sebelumnya, Direktur RSUD Arjawinangun, dr Bambang Sumardi mengaku, telah mengajukan pengunduran diri secara lisan kepada Sekda dan Pj Bupati Cirebon, namun pengajuannya ditolak. Alasannya, menurut Bambang, karena masih diperlukan untuk memimpin pembenahan manajemen RSUD Arjawinangun.
“Alasan saya mengajukan pengunduran diri karena faktor kesehatan dan tidak ada desakan dari pihak manapun dan juga harus ada regenerasi dan perlunya pemimpin yang tegas dalam memimpin instansi besar seperti RSUD Arjawinangun,” ujar Bambang, Kamis, 1 Agustus 2024.
Namun, ia akhirnya memilih bertahan karena diminta memimpin pembenahan manajeman di rumah sakit tersebut, meski mengakui persoalan di RSUD Arjawinangun sangat kompleks.
“Permasalahan ini yang berdampak pada pelayanan rumah sakit yang tidak maksimal. Hingga bulan Juni 2024, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru mencapai Rp45 miliar, sementara targetnya adalah Rp127 miliar,” ujarnya.
Menurut Bambang, RSUD Arjawinangun saat ini kekurangan SDM, khususnya dokter spesialis. RSUD Arjawinangun hanya memiliki 38 dokter spesialis dan jika digabung dengan dokter dari luar, totalnya menjadi 43 dokter.
“Tidak sedikit dokter spesialis yang meminta keluar karena kecilnya remunerasi. Mereka memilih pindah ke rumah sakit swasta,” katanya.
Persoalan lain yang dihadapi RSUD Arjawinangun adalah dikepung oleh 11 rumah sakit swasta, sehingga persaingan menjadi tidak optimal. Selain itu, 95 persen pasien RSUD Arjawinangun adalah pasien BPJS.
Pihaknya meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon sebagai koordinator untuk memberikan solusi terbaik agar kinerja RSUD bisa terdongkrak.
“Pasien kami hampir seratus persen adalah pasien BPJS. Jadi bagaimana caranya semua puskesmas di wilayah barat merujuk perawatannya ke rumah sakit ini. Banyak dokter spesialis yang mengeluhkan remunerasi karena harga satuan dari Pemda memang sudah ditetapkan. Kami bisa saja memberikan remunerasi Rp10 juta per bulan, tapi nanti saya berurusan dengan hukum,” ujarnya.
Bambang berharap sinergitas antara Pemkab Cirebon dan Dinas Kesehatan dapat terjalin dengan baik. Menurutnya, kurangnya SDM di RSUD Arjawinangun perlu diisi oleh orang-orang yang kompeten agar pelayanan maksimal, PAD meningkat, dan kesejahteraan termasuk remunerasi dokter bisa terpenuhi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.