SUARA CIREBON – Hamas akhirnya telah memiliki pemimpin baru menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam aksi pembunuhan di Teheran, Iran pada Rabu 31 Juli 2024.
Yahya Sinwar, ditunjuk sebagai Kepala Biro Politik Hamas. Penunjukannya diumumkan memalui pernyatan resmi Hamas melalui pernyataan singkat kepada media Iran pro Hamas.
“Yahya Sinwar memperoleh tongkat meneruskan perjuangan kami,” demikian pernyataan resmi Hamas pada Selasa malam Waktu setempat, 6 Juli 2023.
Penunjukan Yahya Sinwar memberi sinyal kepada Israel akan sikap Hamas. Sosok ini, selama ini dikenal sebagai militan yang berasal dari garis keras Hamas.
Yahya Sinwar, selama ini dinilai sebagai orang yang berada di belakang aksi penyerangan militant Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu.
Yahya Sinwar juga yang memegang otoritas atas nasib sedikitnya 120 sandera Israel, diantaranya sejumlah perwira militer dan seorang jendral Angkatan darat IDF (Pasukan Pertahanan Israel).
Selama ini, Yahya Sinwar jarang muncul di ruang publik. Sebab dia menjadi target keras pembunuhan ang direncanakan intelijen Israel, Mossad.
Yanya Sinwar dikabarkan hidup di alam gorong-gorong di Bawah tanah di wilayah Gaza. Ia berada dalam tempat sangat tersembunyi dan rahasia.
Para pejuang Hamas menyebut Yahya Sinwar sebagai mayat hidup atau mayat berjalan. Ia menjadi target pembunuhan Mossad setelah Ismail Haniyeh.
Pengumuman penunjukan Yahya Sinwar berlangsung sangat singkat. Ini menunjukan betapa dia berada dalam proteksi tingkat tinggi di kalangan pejuang Hamas.
Seperti diketahui, Ismail Haniyeh yang merupakan pucuk pimpinan tertinggi Hamas, tewas dalam aksi pembunuhan di rumah tinggalnya di Kawasan Teheran utara, Iran.
Ismail Haniyeh dibunuh dengan rudal yang dikendalikan dari udara dan menghancurkan Gedung tempatnya menginap selama berada di Teheran usai menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.
Iran langsung menuding Mossad, agen rahasia Israel berada dalam aksi pembunuhan tersebut. Iran juga mengeluarkan ancaman akan membalas kematian Ismail Haniyeh yang disebut sebagai penyerangan langsung ke Iran.
Israel sendiri tidak mengakui maupun menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan Ismail Haniyeh. Namun Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu menyebutkan, kematian Ismail Haniyeh sebagai kemenangan rakyat Israel.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.