SUARA CIREBON – Ditunjuknya Yahya Sinwar sebagai pucuk pimpinan tertinggi Hamas gantikan Ismail Haniyeh, Israel langsung bereaksi keras.
Israel bahkan mengungkapkan kalau Yahya Sinwar telah ditandai sebagai target keras pembunuhan.
Seorang Jendral Israel, Herzi Halevi, bersumpah akan memburu Yahya Sinwar. Target pembunuhan telah dilekatkan kepada Kepala Biro Politik Hamas yang baru tersebut.
“Kami telah menandainya,” tutur Letjen Herzi Halevi.
Harzi Halevi mengungkapkan, Yahya Sinwar merupakan otak di balik serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Dia otak dari penyerangan dan penyanderaan Oktober lalu,” tutur Herzi Halevi.
Seperti diketahui, sepekan setelha kematian Ismail Haniyeh, pada 6 Agustus 2024 lalu, Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pimpinan terbarunya.
Yahya Sinwar menggantikan posisi Ismail Haniyeh. Ia dikenal sebagai tokoh arus keras Hamas yang okeh Israel dituding sebagai dalang serangan Hamas ke wilayah Israel.
Herzi Halevi juga menuding Yahna Sinwar berada di belakang sekitar 120 warga Israel yang disandera, diantaranya para perwira militer dan seorang jendral angkatan darat.
Yahya Sinwar sendiri jarang nongol di publik. Keberadaannya juga snagat dirahasiakan.
Israel menduga, Yahya Sinwar tinggal berpindah-pindah di dalam terowongan bawah tanah di wilayah Gaza.
Target pembunuhan terhadap Yahya Sinwar oleh Israel bukan hal baru. Karenanya, keberadaannya sangat tersembunyi dan dirahasiakan oleh Hamas.
Yahya Sinwar juga dijuluki sebagai mayat berlajan. Seseorang yang jadi target agen rahasia Israel, Mossad, namun sulit diketahui keberadannya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.