SUARA CIREBON – Musim kemarau tahun ini cenderung basah sehingga tidak cukup signifikan berdampak pada kekurangan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Cirebon.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, dampak musim kemarau tahun ini tidak seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Bahkan, lanjut Juwanda, bulan Juli-Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini, nyaris tidak ada masyarakat Kabupaten Cirebon yang kekurangan air bersih.
Pasalnya, kemarau tahun ini dipengaruhi anomali cuaca berupa La Nina. Sehingga kemarau cenderung basah karena masih terjadi hujan di puncak musim kemarau, tepatnya di pertengahan bulan Juli kemarin.
“Itu karena masih ada hujan di daerah-daerah tertentu dan ada banjir (di Kabupaten Cirebon, red) bulan lalu. Sekarang kan cuaca kadang terik, kadang malamnya mendung. Kalau tahun kemarin, siang terik dan malamnya dingin tidak ada mendung,” ujar Juwanda kepada Suara Cirebon, Senin, 19 Agustus 2024.
Kondisi tersebut membuat hampir semua daerah di Kabupaten Cirebon tidak terdampak kekeringan berarti, khususnya kekurangan air bersih.
“Sekarang tidak ada kekurangan air bersih,” kata Juwanda.
Menurut Juwanda, hal itu terlihat dari tidak adanya pihak desa yang mengajukan proposal permohonan bantuan air bersih ke BPBD Kabupaten Cirebon.
Dalam catatan BPBD, hingga saat ini hanya ada satu pengajuan bantuan air bersih yang masuk ke BPBD Kabupaten Cirebon. Itu pun bukan dari pihak desa, melainkan dari komunitas di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan.
“Sampai saat ini hanya ada dari Desa Slangit yang pengajuannya dari komunitas. Jadi tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya, ya mendingan,” kata Juwanda.
Kendati demikian, langkah antisipasi tetap dilakukan oleh BPBD Kabupaten Cirebon dengan menyiapkan SK kesiapsiagaan bencana kekeringan, kekurangan air bersih, serta kebakaran lahan dan hutan.
Dimana SK tersebut sudah ditandatangani Bupati Cirebon dan berlaku sejak 1 Juni hingga 31 Oktober 2024.
“Kita berhadap mudah-mudahan di Kabupaten Cirebon tidak terjadi kemarau berkepanjangan hingga menyebabkan kekurangan air bersih,” harapnya.
Begitupun dengan sarana dan prasarana mitigasi bencana, BPBD telah menyiapkan alat pemadam kebakaran hutan dan lahan.
Sebelumnya, BPBD juga sudah bersiap mendistribusikan bantuan air bersih bagi desa-desa terdampak kekeringan. Namun untuk pengiriman bantuan air bersih tersebut harus ada permohonan dari pihak desa bersangkutan yang diketahui unsur Muspika setempat, kemudian disampaikan ke BPBD.
“Kami dari Pemda siap menyuplai kebutuhan air bersih untuk minum dan untuk memasak,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.