SUARA CIREBON – Aktivis Komite Perjuangan Cirebon Timur (KPCT), H Dade Mustofa Efendi, memandang aksi demonstrasi menuntut perbaikan jalan di wilayah timur Kabupaten Cirebon bertajuk “Wong Cirtim Menggugat Jilid 2” yang rencananya akan digelar pada 8 Mei 2025 mendatang, untuk dipertimbangkan kembali.
Menurut Dade, usulannya tersebut bukan tanpa dasar. Dirinya menilai aspirasi warga yang ingin tiga ruas jalan utama di Cirebon Timur (Cirtim) diperbaiki pada tahun 2025 ini, telah dijawab Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
“Saya mengimbau kepada temen aktivis seperjuangan dan warga masyarakat Cirtim untuk mempertimbangkan aksi tersebut tidak harus dilaksanakan,” kata Dade, Rabu, 23 April 2025.
Dade menuturkan, aksi demo jilid I dimaksudkan untuk menyampaikan aspirasi perbaikan tiga ruas jalur utama yang awalnya batal dilaksanakan tahun ini, dengan alasan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dipangkas karena ada efisiensi dari pemerintah pusat, telah dialokasikan kembali dengan dana APBD, dan akan dilaksanakan pada Agustus 2025 mendatang.
Jaminan pelaksanaan perbaikan tiga ruas jalan utama itu, disampaikan Bupati dan dinas terkait, dalam rakor bersama Forkopimda dan aktivis Cirebon Timur.
“Karena itulah, saya menyarankan para aktivis dan warga Cirtim untuk mempertimbangkan kembali aksi jilid 2 pada Mei mendatang,” ujarnya.
Untuk itu dirinya berharap para aktivis dan warga Cirtim untuk memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Pemkab Cirebon untuk menunaikan janji perbaikan jalan di timur Kabupaten Cirebon tersebut.
“Namun jika aksi tersebut tetap digelar, secara pribadi saya tidak akan ikut dalam aksi jilid 2 di bulan Mei mendatang,” katanya.
Namun, Dade menegaskan, jika sampai Agustus janji Pemkab Cirebon tidak terealisasi, maka dirnya akan turun langsung memimpin aksi demonstrasi besar-besaran.
“Untuk itu saya berharap Pemkab Cirebon berkomitmen untuk merealisasikan apa yang telah dijanjikan,” pungkasnya.
Terpisah, korlap aksi jilid II, Herlan, mengatakan, aksi demonstrasi menuntut perbaikan jalan di wilayah timur Kabupaten Cirebon, yang sedianya digelar, pada Sabtu, 19 April 2025 lalu, gagal dilaksanakan karena sejumlah persoalan.
Namun aksi demonstrasi jilid II akan tetap digelar pada pada Kamis, 8 Mei 2025 mendatang. Unjuk rasa tersebut, lanjut Herlan, akan diisi dengan beragam aksi kreatif warga Cirebon Timur. Pihaknya menilai Pemkab Cirebon tidak serius dalam menyelesaikan kerusakan infrastruktur jalan yang semakin banyak tersebar di jalur utama maupun pelosok desa di Cirtim.
“Kami mengusung tagline, ‘Jalan Burak, Ekonomi Mangkrak!’ Ini menjadi peringatan serius bagi pemangku kebijakan, agar tidak lagi menunda penanganan jalan-jalan rusak di seluruh wilayah Cirebon Timur,” ujar Herlan, Rabu, 23 April 2025.
Herlan mengatakan, aksi jilid 2 akan diikuti lebih banyak elemen masyarakat. Rata-rata mengaku akan ikut berpartisipasi lantaran telah merasa capek setiap hari harus melalui jalan-jalan yang rusak parah.
“Masyarakat sudah capek, sudah Lelah, setiap hari harus melintas di jalan yang rusak parah,” pungkasnya.
Seperti diketahui, ribuan warga Cirebon Timur melakukan aksi unjuk rasa terkait kerusakan ruas jalan di wilayah itu, Sabtu, 12 April 2025 lalu. Aksi yang diunggah di sejumlah akun media sosial itu pun langsung viral dan banyak mendapat perhatian masyarakat.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.