SUARA CIREBON – Sebuah pesan berantai beredar di sejumlah Grup WhatsApp (Grup WA) pada Kamis 22 Agustus 2024 terkait dengan harta yang sejati.
Dalam pesan berantai itu, harta yang sejati sebenarnya adalah harta yang kita infakan. Bukan harta yang kita simpan atau pendam.
Pesan berantai ini penting. Sebab menyangkut soal harta kekayaan yang paling dicari dari setiap hidup manusia.
Harta bisa membawa manfaat, tetapi juga bisa menjadi mudharat. Bahkan Baginda Rasulullah, melalui Sabda Nabi, pernah mengingatkan akan sejatinya harta yang kita miliki.
Berikut bunyi pesan berantai soal harta kekayaan yang sejati :
SEJATINYA HARTA KITA ADALAH HARTA YANG KITA INFAKKAN, BUKAN YANG KITA SIMPAN
“HARTAMU adalah yang kau infakkan. Adapun yang kau simpan adalah harta ahli warismu.” (H.R. Bukhari).
HAKIKAT harta kita yang sebenarnya adalah harta yang kita simpan untuk akhirat. Kelak harta tersebut manfaatnya kembali kepada kita.
MAKSUD harta menjadi milik kita yang sebenarnya adalah harta yang kita gunakan untuk kebaikan, mendekatkan diri kepada Allah, membantu orang susah.
JIKA ditanya, manakah harta kita yang sebenarnya? Mungkin kita akan menjawab bahwa harta kita yang sebenarnya adalah segala sesuatu yang berada di rumah. Padahal, harta kita adalah harta yang kita infakkan atau kita sedekahkan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW di atas.
KECINTAAN seseorang kepada harta merupakan bagian fitrah manusia. Apalagi harta tersebut merupakan hasil kerja keras bertahun-tahun.
JIKA kita menginginkan memiliki sesuatu yang dibutuhkan dan dibanggakan, maka kecintaan kepada harta tersebut semakin kuat. Akhirnya, menjangkitlah rasa bakhil atau pelit mengeluarkannya untuk membantu orang lain dan mensedekahkannya
DI samping itu, sejatinya harta milik seseorang yang sesungguhnya adalah harta yang disiapkannya untuk kehidupan sesudah kematiannya. Harta tersebut benar-benar akan membawa manfaat baginya.
BUKAN harta yang dia kumpulkan lalu dibagi-bagikan kepada ahli warisnya. Harta yang ditinggalkan seseorang, walau diatasnamakan kepada dirinya, harta tersebut akan berpindah kepada ahli warisnya lalu diatasnamakan kepada mereka.
NAMUN, tidak setiap kita tahu hakikat harta miliknya. Harta kita yang sebenarnya adalah yang kita simpan untuk akhirat, sehingga kelak manfaatnya kembali kepada kita.
SEMOGA Allah rida menganugerahkan kepada kita semua: kesehatan, keselamatan, rahmat (kasih sayang-Nya), berkah (bertambahnya kebaikan), ampunan atas dosa-dosa kita, umur panjang, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.