SUARA CIREBON – Kegaduhan terjadi di siang PK (Peninjauan Kembali) enam terpidana kasus Vina Cirebon di PN Kota Cirebon pada Jumat, 20 September 2024.
Kegaduhan dipicu oleh pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU) selaku termohon di sidang PK yang dinilai konyol dan naif.
Kegaduhan terjadi saat pemeriksaan tiga saksi fakta yang merupakan teman-teman almarhum Muhammad Rizky Rudiana alias Eki.
Jaksa Jati Pahlevi, merupakan salah satu jaksa yang memperoleh sorotan paling tajam karena sikapnya yang dinilai reaktif dan sering menyampaikan pertanyaan konyol dan naik terhadap para saksi yang dihadirkan di sidang PK enam terpidana kasus Vina Cirebon.
Pada sidang PK Jumat 20 September 2024, kembali jaksa Jati Pahlevi melontarkan pertanyaan konyol dan naif yang membuat seluruh pengunjung sidang terpancing untuk bereaksi.
Pertanyaan konyol dan naif itu ketika Jati Pahlevi menanyakan saksi teman Eki bernama Fransikus Marbun.
Berawal dari Jati Pahlevi yang mempertanyakan darimana Fransiskus membuat kesimpulan penyebab kematian Eki dan Vina karena kecelakaan.
Waktu itu, Fransiskus menjawab bahwa keyakinannya setelah melihat mayat Eki di kamar mayat RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon. yang penuh luka, serta informasi yang berkembang pada malam kejadian Sabtu, 27 Agustus 2024.
“Apakah kamu punya keilmuan untuk mengecek,” tanya Jati Pahlevi.
“Saya lihat lukanya Pak,” jawab Fransiskus.
“Apakah kamu punya ilmu forensik. Pertanyaan saya punya ilmu forensik nggak ? Itu hanya asumsi ya,” tutur Jati Pahlevi.
Pertanyaan Jati Pahlevi membuat bingung Fransiskus. Terlihat teman Eki ini bingung dengan pertanyaan jaksa yang seketika membuat suasana sidang PK menjadi gaduh.
Pengacara terpidana sempat menyela, menilai pertanyaan Jati Pahlevi menyudutkan saksi.
Terdengar juga Ketua Majelis Hakim, Arie Ferdian menjelaskan ke Jati Pahlevi bahwa saksi ini masyarakat biasa (bukan ahli forensik).
Para pengunjung pun langsung bereaksi. Tak surut, Jati Pahlevi pun langsung reaktif.
“Saya kan hanya bertanya. Kalau tidak, tinggal jawab saja tidak,” tuturnya.
Pihak pengacara pun kembali menyela dan meminta jaksa tidak mengajukan pertanyaan yang provokatif. Kali ini, tak mau kalah, Jati Pahlevi balik menuding.
“Saudara yang provokatif. Apa ?,” tantangnya.
Ketua Majelis Hakim, Arie Ferdian berusaha menenangkan suasana. Pengunjung reda. Namun suasana masih terlihat tegang.
Tanpa menghiraukan dengan keadaan, jaksa Jati Pahlevi kembali melontarkan pertanyaan kepada Fransiskus.
“Saat itu terjadi, Fransiskus menyatakan bahwa kalau itu memang si Eki meninggal karena dibunuh, kamu tidak akan tinggal diam, tadi kamu begitu kan ?,” tanya Jati Pahlevi.
“Ya Pak saat itu,” tutur Fransiskus.
“Nah setelah diketahui ternyata terjadi pembunuhan dan telah inkracht kamu ngapain ?,” tanya Jati Pahlevi.
“Ya, saat itu pelakunya kan sudah ditangkap pada tanggal 31 Agustus (2016),” jawab Fransiskus.
“Ya, terus kamu begitu saja. Katanya kamu tidak akan tinggal diam ?,” sergah Jati Pahlevi.
“Lho kan sudah ditangkap Pak,” jawab Fransiskus.
Jawaban Fransiskus langsung disambut dengan Jati Pahlevi yang menutup pertanyaan.
Seketika muncul kegaduhan dari tempat pengunjung sidang. Muncul suara teriakan dari para pengunjung yang ditujukan kepada Jati Pahlevi.
Rupanya teriakan itu membuat Jati Pahlevi emosional. Ia terlihat marah dan kembali memegang mix yang sudah dikasihkan ke rekan jaksa lainnya. Sambil memegang mix, dengan lantang Jati Pahlevi berdiri.
“Yang Mulia, tolong, kenapa teriak-teriak ini ? Ada apa ? Mana, kalau mau teriak sini Pak!,” tantang Jati Pahlevi menengadahkan tangan ditujukan kepada para pengungunjung sidang.
“Kalau mau teriak disini. Saya dari kemarin sabar aja, disini ada teriak-teriak saya sabar. Maksudnya sebagai penengah tolong Yang Mulia,” tanya Jati Pahlevi lantang.
Puncaknya ketika Jati Pahlevi mengajukan tantangan terbuka kepada para pengunjung sidang.
“Kalau memang marah, ayo mau dimana,” tantangnya. Suasana kembali riuh. Lalu Ketua majelis berusaha menangahi. “Tolong semua tertib. Kalau tidak tertib etrpaksa kami keluarkan dari ruang sidang,” tutur Arie Ferdian.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.