SUARA CIREBON – Pidato Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Jumat 27 September 2024, pesawat udara israel melakukan serangan udara besar-besaran ke Beirut, Lebanon.
Belakangan tersiar kabar, akibat pemboman udara tersebut, pada Jumat hari yang sama, pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah tewas.
Saat PM Israel Benyamin Netanyahu berpidato, delegasi Republik Indonesia (RI) walk out dari tempat duduknya di Sidang Majelis Umum PBB ke 79 di markas PBB di New York, Amerika, sebagai protes terhadap sikap Israel terkait isu kemerdekaan Palestina.
Tak hanya delegasi RI, delegasi sejumlah negara lain seperti Pakistan, Arab Saudi dan sejumlah negara lain, juga turut walk out. Mereka serentak beranjak dari kursi dan keluar, mengabaikan pidato PM Israel Benyamin Netanyahu di atas podium.
“Mulai tahun ini, Negara Palestina duduk sejajar dengan negara-negara anggota PBB di Sidang Majelis Umum,” tulus Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI melalui platform X @Menlu_RI.
Indonesia banjir pujian dengan sikapnya yang memilih wolk out dari Sidang Majelis Umum PBB sebagai bentuk protes terhadap Israel.
“Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan menegakan perdamaian dunia. Sikap Israel yang telah merenggut 40 ribu jiwa warga Palestina tidak bisa dibenarkan,” tutur Kementrian Luar Negeri atau Kemenlu RI.
Dalam pidatonya, PM Israel Netanyahu sempat memberi peringatan kepada warga Lebanon untuk mengungsi sejauh mungkin ke tempat aman.
Pernyataan itu, mengisyaratkan bahwa pasukan Israel akan melancarkan serangan darat terhadap Lebanon sebagai upaya untuk melumpuhkan milisi bersenjata Hizbullah.
“Kami minta Anda menyingkir sejauh mungkin sampai batasan aman. Kami tidak melawan Anda, kami melawan kelompok teror yang menjadikan Anda selama ini sebagai perisai hidup dari aktifitas teror Hizbullah,” demikian peringatan yang disampaikan Netanyahu kepada warga Lebanon.
Netanyahu juga berjanji, bila target militer melumpuhkan Hizbullah tercapai, pasukannya akan kembali ditarik ke Israel dan memberi jaminan perdamaian kepada rakyat Lebanon.
Rupanya, saat Netanyahu berpidato, pasukan Israel melakukan pemboman udara sangat massif di pinggiran Beirut, Lebanon.
Diataranya adalah gedung yang menjadi markas atau benteng Hizbullah. Pemimpin milisi bersenjata Syiah pro Iran itu dikabarkan tewas.
Hassan Nasrallah tewas bersama sejumlah pemimpin tertinggi Hizbullah yang bersembunyi di sebuah gedung di pinggiran Beirut.
Dalam serangan itu, selain Hassan Nasrallah, putrinya, Zainab juga dikabarkan ikut tewas tertimpa bangunan yang roboh setelah dihantam rudal-rudal Israel.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.